Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kartu ATM Chip: Manfaat yang Perlu Anda Ketahui

24 Mei 2021   14:18 Diperbarui: 24 Mei 2021   15:37 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramai - ramai ganti kartu ATM menjadi kartu ATM Chip. Mengapa ganti kartu ATM penting? (Ahmad Ardity/Pixabay)

Nasabah bank di Indonesia diimbau untuk segera mengganti kartu ATM (debit) terbitan lama berbasis magnetic stripe ke kartu ATM berbasis chip (cip).

Apa pentingnya? Ya, kebanyakan dari kita tidak terlalu memikirkan cara kerja kartu debit-kredit itu setiap hari.

Selama bertahun-tahun, kita terbiasa menggesek kartu, mengetik nomor PIN, dan pulang dengan membawa barang yang diinginkan.

Mulai akhir tahun 2015, proses tersebut mulai berubah dengan bank dan lembaga keuangan mulai meluncurkan kartu debit chip.

Baca juga: "Segera Ganti Kartu ATM Debit Tanpa Chip Lantaran Segera Akan Diblokir" oleh Fery W.

Bentukannya sih mirip.

Kartu MasterCard dan Visa masih terlihat seperti yang telah Anda gunakan selama bertahun-tahun --- nomor, logo, nomor keamanan di bagian belakang, dan strip magnetis yang sama.

Yang membedakan kemudian adalah chip komputer kecil yang tertanam di bagian depan tepat di atas rangkaian angka pertama.

Microchip metalik kecil itu memungkinkan kartu Anda "berbicara" dengan terminal tempat penjualan dengan chip terbaru di toko favorit Anda.

Jadi, apa yang baru? Simak penjelasan akan kartu cip berikut ini.

Apa Itu Kartu Chip?

Kartu chip adalah kartu debit atau kredit plastik ukuran standar yang berisi microchip tertanam serta strip magnetik tradisional.

Cip tersebut mengenkripsi informasi untuk meningkatkan keamanan data saat melakukan transaksi di toko, terminal, atau anjungan tunai mandiri (ATM).

Kartu chip juga dikenal sebagai kartu pintar, kartu chip dan PIN, kartu chip dan tanda tangan, dan kartu Europay, MasterCard, Visa (EMV).

Bagaimana Kartu Chip Bekerja

Kartu strip magnetik standar yang biasanya kita gunakan didasarkan pada teknologi berusia 50 tahun.

Strip magnet di belakang kartu menyimpan nama, nomor rekening, tanggal kedaluwarsa kartu, dan kode keamanan.

Jika seseorang mencuri kartu Anda atau bahkan hanya menggeseknya melalui pembaca kartu, semua informasi itu dapat digunakan untuk tujuan ilegal dan bahkan pencurian identitas besar-besaran.

Untuk mengatasi hal ini, kartu magnetic digantikan oleh kartu chip yang kemudian menjadi standar global untuk transaksi debit dan kredit.

Sama seperti strip magnetis, cip tersebut berisi informasi tentang akun yang terkait dengan kartu tersebut.

Teknologi ini pertama kali digunakan di Eropa, diperkenalkan oleh Europay, MasterCard, dan Visa (sehingga kartu ini juga disebut kartu EMV) sebelum kemudian menjadi standar di seluruh dunia.

Untuk menggunakan kartu chip, pemegang kartu memasukkan kartu tersebut ke terminal berkemampuan chip seperti ATM atau terminal point-of-sale (POS).

Beberapa terminal mengharuskan pemegang kartu untuk memasukkan nomor identifikasi pribadi (PIN) atau tanda tangan untuk menyelesaikan transaksi.

Pertimbangan Khusus

Terlepas dari upaya komunitas keuangan global untuk menyediakan lingkungan yang seragam untuk transaksi keuangan, tidak semua pembaca kartu memiliki dukungan chip.

Biaya tinggi, ketersediaan peralatan dan teknologi, serta faktor-faktor lain dapat menghalangi pedagang untuk menerapkan teknologi yang mendukung penggunaan kartu cip.

Jika penjual atau penyedia layanan lain tidak memiliki terminal pembaca cip, pemegang kartu harus menggesek kartu mereka menggunakan strip magnetik.

Pengguna mungkin diminta untuk memasukkan PIN mereka atau menandatangani bukti transaksi untuk mengotorisasi transaksi dan menyelesaikan pembelian.

Baca juga: "Punya Bisnis Online Transaksi Lewat ATM, Pastikan ATM Diganti ke Model Cip" oleh Aksara Sulastri

Jenis Kartu Chip

Dalam kebanyakan kasus, pemegang kartu hanya perlu memasukkan kartu chip mereka ke terminal untuk melakukan transaksi seperti di Amerika Serikat.

Namun dalam kasus lain --- termasuk di negara lain --- konsumen mungkin diminta untuk mengambil langkah tambahan untuk melakukan pembelian atau penarikan tunai dari ATM menggunakan kartu berikut.

#1 Kartu Chip-and-Signature

Kartu chip dan tanda tangan memberikan sedikit lebih banyak keamanan dibandingkan dengan strip magnetik tradisional.

Alih-alih menggunakan strip, pemegang kartu menggunakan chip untuk mengirim data dari terminal ke lembaga keuangan.

Jika transaksi disetujui, konsumen harus memberikan tanda tangan untuk menyelesaikan transaksi.

#2 Kartu Chip-dan-PIN

Kartu-kartu ini menawarkan keamanan paling tinggi bagi konsumen. Mereka bekerja dengan cara yang sama seperti kartu chip biasa, tetapi juga membutuhkan penggunaan PIN untuk menyelesaikan transaksi.

Nasabah harus memasukkan nomor identifikasi pribadi mereka untuk melakukan pembelian atau penarikan uang dari ATM menggunakan kartu kredit atau debit mereka.

PIN biasanya digunakan untuk penarikan ATM menggunakan kartu debit dan kredit di Indonesia.

Manfaat Kartu Chip

Chip membuat transaksi lebih aman dengan mengenkripsi informasi saat digunakan di terminal yang mendukung chip.

Misalnya, jika Anda menggunakan kartu debit di toko yang belum memperbarui terminal kartunya dengan teknologi yang mendukung chip, penjual sekarang bertanggung jawab atas segala kerugian yang Anda alami jika data pribadi Anda dicuri.

Penerbit kartu memperkirakan bahwa mereka telah menyelesaikan tugasnya dalam membuat sistem keamanan baru tersedia, jadi jika penjual tidak memanfaatkannya, mereka siap menghadapi tuntutan apa pun.

Namun, jika toko telah memperbarui teknologi pembayarannya dan informasi Anda diretas, penerbit kartu (bank didukung oleh perusahaan kartu kredit) bertanggung jawab seperti biasanya.

Teknologi kartu chip memberikan lapisan keamanan tambahan saat digunakan pada terminal yang mendukung chip karena lebih sulit untuk dibaca.

Chip pada kartu Anda tidak memberikan nomor kartu Anda yang sebenarnya ke penjual; sebaliknya, teknologi secara otomatis membuat nomor sekali pakai yang hanya berlaku untuk transaksi yang Anda lakukan pada saat itu.

Meskipun seseorang meretas database toko, nomor kartu Anda tidak akan ada dalam file, jadi Anda tidak akan berada dalam bahaya.

Teknologi chip dapat membantu mengurangi jenis penipuan tertentu yang disebabkan oleh pelanggaran data

Bank Indonesia sudah menetapkan bahwa proses pergantian dari kartu ATM magnetic stripe ke kartu ATM cip paling lambat dilakukan pada 31 Desember 2021.

Jadi, tunggu apa lagi untuk mengganti kartu ATM dengan strip magnet menjadi kartu cip?

Infografik: Beda Kartu ATM Model Magnetic Stripe dan Chip (Kompas.com/Akbar Bhayu Tamtomo)
Infografik: Beda Kartu ATM Model Magnetic Stripe dan Chip (Kompas.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun