Mereka memahami bahaya penindasan maya dan berupaya menghentikan penindas saat ini serta mencegah orang lain melakukan perundungan maya.
Dalam dunia digital saat ini, hampir setiap karier membutuhkan komunikasi digital di beberapa titik, jadi membekali siswa dengan keterampilan untuk menemukan, mengevaluasi, berkomunikasi, dan berbagi konten online secara efektif dan bertanggung jawab adalah kunci masa depan mereka.
Tetapi manfaat mengajarkan keterampilan literasi digital kepada siswa Anda dimulai di kelas sekarang.
Anda mungkin sudah mengajarkan keterampilan literasi digital
Sebagai pemimpin sekolah atau pendidik di dunia digital saat ini, kemungkinan Anda telah mengajari siswa Anda dasar-dasar literasi digital dan meningkatkan keterampilan mereka selama ini, bahkan mungkin tanpa menyadarinya.
Misalnya, apakah Anda berbicara dengan siswa tentang keamanan online, memperingatkan mereka untuk berkomunikasi secara bertanggung jawab? Apakah Anda mengajari mereka cara membedakan sumber tepercaya dan menekankan pentingnya mengenali berita palsu versus berita nyata? Apakah Anda membahas konsekuensi dari apa yang siswa bagikan secara online, mengajar mereka untuk mengenali dan membantu menghentikan perundungan maya. Jika Anda menjawab "ya" untuk semua pertanyaan di atas, Anda sedang mengajarkan keterampilan literasi digital.
Semua pelajaran dan tips yang dibagikan guru ini mewakili contoh literasi digital dan menekankan pentingnya literasi digital di kelas.
Membantu siswa membangun keterampilan literasi digital mencakup banyak hal sehingga seringkali lebih mudah untuk memecahnya menjadi bagian -- bagian kecil.
Hiller Spiers, seorang profesor literasi dan teknologi di North Carolina State University, membagi literasi digital menjadi tiga kelompok utama:
- Menemukan dan mengonsumsi konten digital;
- Membuat konten digital; dan,
- Berkomunikasi atau berbagi konten digital.
Menemukan dan mengonsumsi konten digital
Siswa yang sedang dalam perjalanan untuk melek digital mengajukan pertanyaan penting tentang konten online yang mereka temui.
Siapa yang membuat pesan tersebut dan mengapa? Dimana pesan tersebut disebarkan dan teknik apa yang digunakan untuk menarik perhatian?
Baca juga: "Netizen Indonesia dan Pentingnya Literasi Digital" oleh Mochandi Alfian