Dalam beberapa situasi, pengobatan yang menyasar penyebab utama badai sitokin juga dilakukan. Misalnya, jika badai sitokin disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik dapat membantu.
Namun, dalam banyak kasus pengobatan langsung untuk kondisi yang mendasari tidak tersedia, dan dokter harus mencoba pendekatan lain untuk mencoba menurunkan respon imun.
Tetapi ini sangat rumit, sebagian karena sistem kekebalan memiliki begitu banyak bagian yang berbeda. Dalam melawan infeksi, mungkin ideal untuk mengurangi satu bagian dari respons kekebalan sementara membiarkan bagian lain bekerja secara normal, atau bahkan memperkuatnya.
Banyak terapi berbeda telah dicoba, tetapi para ilmuwan saat ini tidak setuju tentang cara terbaik untuk menangani badai sitokin dalam semua keadaan.
Pilihan terbaik mungkin tergantung pada penyebab spesifik dari badai sitokin. Misalnya, kortikosteroid tampaknya sangat membantu orang dengan badai sitokin yang penyebab utamanya berasal dari penyakit autoimun.
Namun, tidak jelas apakah ini adalah pilihan terbaik untuk penderita badai sitokin dari penyebab infeksi, seperti pada COVID-19.
Pengaturan waktu juga penting untuk terapi yang efektif, karena perawatan yang mungkin membantu sejak dini mungkin tidak akan efektif di kemudian hari, dan sebaliknya.
Mungkin juga ada banyak variasi dalam cara orang menanggapi terapi semacam itu. Di masa lalu, beberapa pengobatan telah dicoba untuk badai sitokin dengan beberapa keberhasilan yang beragam.
Obatan yang menjadi instrumen dalam melawan badai sitokin:
- Aspirin
- Kortikosteroid
- Obat yang mempengaruhi sistem kekebalan, seperti siklosporin
- Terapi biologis yang memblokir sitokin tertentu
- Pertukaran plasma (plasmapheresis)
- Obat statin
Pengobatan Badai Sitokin dari COVID-19
Para peneliti secara aktif mengeksplorasi banyak terapi berbeda untuk mengobati sindrom badai sitokin dari COVID-19.
Banyak yang mempelajari terapi yang ada yang memengaruhi sistem kekebalan untuk melihat apakah ada yang dapat membantu orang dengan badai sitokin dari COVID-19.