Ada saat ketika peran Sergio Aguero begitu menentukan capaian dari Manchester City. Rasanya sangat berbeda sekarang dan semua berkulminasi kepada perpisahan diantara keduanya.
Manchester City dapat mengamankan 4 gelar di akhir musim 20-21 (Gelar Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan Liga Champions Eropa) tanpa peran dominan dari pencetak gol terbanyak sepanjang masa mereka.
Nyata bahwa Aguero tidak lagi bisa mereplikasi performa seperti musim -- musim sebelumnya.
Hanya bermain empat kali sepanjang musim 20-21, Sergio Aguero baru mencetak gol liga pertamanya dalam 14 bulan pada 14 Maret yang lalu.
Wajar kemudian Man City lepas Sergio Aguero di akhir musim nanti.
Suatu argumen bahwa Sergio Aguero bisa saja mencetak gol lebih banyak andai tidak diganggu cedera otot sporadis yang dideritanya selama berkarir di Etihad. Suatu fakta bahwa Sergio membutuhkan menit di lapangan untuk mendapatkan kembali ketajamannya.
Namun, setelah episode ketidakhadiran yang panjang selama setahun terakhir, Aguero menyaksikan dari bangku cadangan bagaimana Pep Guardiola berhasil meramu Manchester City untuk menjadi mesin sepak bola yang tidak terhentikan tanpa memerlukan kehadirannya.
Guardiola menjadikan Manchester City sebagai tim tanpa penyerang tengah ortodoks, ditunjang oleh gelandang serang Kevin De Bruyne, Raheem Sterling, Bernardo Silva, Phil Foden dan Ilkay Gundogan yang secara bergantian bermain sebagai 'false nine'.
Mereka dengan nyaman berbagi peran selagi penyerang tengah seperti Gabriel Jesus menyesuaikan diri dengan skema baru agar diberi menit bermain.
Semua ini membuat Aguero hanya sekedar pernak pernik di pinggir lapangan sejak kembali dari ruang perawatan.
Perjalanan Sergio Aguero
Ketika Sergio Aguero tiba di Manchester City pada 2011, dia bergabung dengan sebuah tim yang sedang bertransformasi.
Manchester City sedang berubah status dari klub yang selalu berada di bawah bayang -- bayang tim sekota, Manchester United, menjadi salah satu tim Inggris tersukses dalam 1 dekade terakhir.
Bintang untuk klub pertamanya, Independiente di Argentina, dan kemudian bersama Atletico Madrid, Aguero bersama Manchester City meraih puncak baru dalam sejarah mereka bersama di musim pertama.
Dalam pertandingan terakhir City musim 2011-12, Sergio Aguero dengan tenang melewati Nedum Onuoha sebelum melepaskan bola melewati Paddy Kenny untuk mengakhiri puasa gelar City selama 44 tahun.
Aguero sudah menjadi legenda City ketika bola menggetarkan jaring gawang QPR. Teriakan "Agueroooooo!" dari Martin Tyler yang mengiringi perayaan golnya menjadi salah satu momen berkesan yang mungkin pernah dilihat Liga Inggris.
Aguero terus menjadi produktif dengan mencetak setidaknya 20 gol setiap musimnya (minus 1 musim pada tahun 2013). Cedera kecil di sana sini tidak dapat menghentikanya menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Manchester City dengan 257 gol dalam 384 penampilan.
Sergio Aguero melakukan tugasnya sebagai striker selama 1 dekade terakhir sehingga City bisa meraih total tiga belas trofi, termasuk 5 gelar Liga Inggris.
"Ketika saya datang ke sini, saya ingin memenangkan gelar, jadi saya sangat senang dengan trofi lain (yang terus berdatangan)," ujar Aguero.
Nahkoda kapal Citizens boleh saja berganti, namun pujian selalu mengalir kepada sosok Sergio Aguero.
"Sergio sejujurnya adalah sosok yang luar biasa. Saya tidak pernah bisa mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih saya kepadanya," ujar Pep Guardiola. "Bahwa sosoknya mampu memahami keinginan saya serta membantu tim, apa yang dia lakukan untuk Manchester City telah membuatnya menjadi legenda."
Kejeniusan dari Sergio Aguero sudah diakui banyak pendukung Manchester City, namun apa yang dicapainya jarang dianggap sama dengan pencapaian yang telah dicatatkan oleh Thierry Henry dan Alan Shearer bagi pendukung klub lain.
Apa yang Tersisa bagi Aguero dan Manchester City
Pep Guardiola menegaskan peran krusial dari Sergio Aguero selagi City secara serius mengejar 4 piala (quadruple) di depan mata mereka, kesempatan yang diidam -- idamkan sejak lama.
Namun, bagaimana Aguero akan masuk dalam skema baru Manchester City tetap akan menjadi misteri.
 "Saya selalu berpikir kami membutuhkan Sergio Aguero pada momen yang tepat karena dia memiliki bakat dan kualitas khusus," kata Guardiola kpeada Goal.com. "Dia akan membantu (Manchester City)."
"Pada akhirnya, akan ada pertandingan yang ketat dan sulit, dan kami akan membutuhkan Kun (Aguero). Kami membutuhkan orang-orang yang bisa mencetak gol dan orang terbaik dalam hal itu adalah dia. Tapi dia kembali setelah satu tahun absen karena cedera yang jelas membutuhkan waktu, seperti yang dialami pemain mana pun."
Tentu, Sergio Aguero membutuhkan menit bermain untuk kembali tajam dan dapat mencetak gol penting bagi timnya sekarang. Baginya, kesempatan yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memantapkan hati peminat jasanya di musim depan.
Namun, apa pun yang terjadi setelah musim ini, tempat Aguero di buku sejarah Manchester City sudah tertitah, lengkap dengan torehan gol dan piala.
Baca juga: "Kejayaan Manchester City dan Tragedi Sepak Bola Modern"
Muchas Gracis, Sergio Aguero. Terima kasih banyak atas memori yang kamu catatkan bersama Manchester City.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H