Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

9 Fakta Sejarah Terusan Suez, Saluran Perdagangan Dunia yang Sedang Tersumbat

25 Maret 2021   12:46 Diperbarui: 30 Maret 2021   23:37 2541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu jembatan yang membentang di atas Terusan Suez (Sabine Fischer/Pixabay)

Perencanaan Terusan Suez secara resmi dimulai pada tahun 1854, ketika seorang mantan diplomat Prancis bernama Ferdinand de Lesseps menegosiasikan kesepakatan dengan raja muda Mesir untuk membentuk Perusahaan Terusan Suez.

Karena kanal yang diusulkan Lesseps mendapat dukungan dari Kaisar Prancis Napoleon III, banyak negarawan Inggris menganggap pembangunannya sebagai skema politik yang dirancang untuk merusak dominasi pelayaran global mereka.

Duta Besar Inggris untuk Prancis berpendapat bahwa mendukung kanal akan menjadi "tindakan bunuh diri", dan ketika Lesseps mencoba menjual saham di perusahaan terusan tersebut, surat kabar Inggris memberi label proyek tersebut "perampokan mencolok yang dilakukan untuk merampas kekayaan mereka yang telah bekerja keras."

Lesseps kemudian terlibat dalam perang kata-kata publik dengan Perdana Menteri Inggris Lord Palmerston, dan bahkan menantang insinyur kereta api Robert Stephenson untuk berduel setelah dia mengutuk proyek tersebut di Parlemen.

Kerajaan Inggris terus mengkritik kanal tersebut selama pembangunannya, tetapi kemudian membeli 44 persen saham di Terusan Suez setelah pemerintah Mesir yang kekurangan dana melelang sahamnya pada tahun 1875.

4. Terusan Suez dibangun menggunakan kombinasi kerja paksa dan mesin canggih

Membangun Terusan Suez membutuhkan tenaga kerja besar-besaran, dan pemerintah Mesir pada awalnya memaksa orang miskin bekerja dengan gaji nominal dan di bawah ancaman kekerasan. Mulai akhir tahun 1861, puluhan ribu petani menggunakan korek api dan sekop untuk menggali bagian awal kanal dengan tangan.

Kemajuannya sangat lambat, dan proyek itu menemui hambatan setelah penguasa Mesir Ismail Pasha tiba-tiba melarang penggunaan kerja paksa pada tahun 1863.

Dihadapkan dengan kondisi kekurangan pekerja, Lesseps dan Perusahaan Terusan Suez mengubah strategi mereka dan mulai menggunakan beberapa ratus sekop dan kapal keruk bertenaga uap dan batu bara yang dibuat khusus untuk menggali kanal.

Teknologi baru memberi proyek dorongan yang dibutuhkannya, dan perusahaan terus membuat kemajuan pesat selama dua tahun terakhir konstruksi. Dari 75 juta meter kubik pasir yang akhirnya dipindahkan selama pembangunan kanal utama, sekitar tiga perempatnya ditangani oleh alat berat.

5. Patung Liberty pada awalnya ditujukan untuk Terusan Suez

Saat Terusan Suez hampir selesai dibangun pada tahun 1869, pematung Prancis Frdric-Auguste Bartholdi mencoba meyakinkan Ferdinand de Lesseps dan pemerintah Mesir untuk mengizinkannya membangun patung yang disebut "Mesir Membawa Cahaya ke Asia" di pintu masuk Mediterania.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun