Mohon tunggu...
Willibrodus Nafie
Willibrodus Nafie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Doa Terbaik Adalah Melakukan Kebaikan

Setia Melakukan Perkara Kecil

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pengaruh 'Sempol Ayam' Menyejukkan Gejolak Batin

7 November 2021   20:41 Diperbarui: 7 November 2021   21:26 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gidiyanto Stefanus, pedagang sempol ayam di samping Stasiun Citayam/Foto: Willi Nafie

Di tengah perjalanan, muncul tantangan baru, pesaing sesama usaha di lokasi berdagang sepertinya tidak menginginkan eksistensi Yanto dan sahabatnya untuk berjualan. Di awali dengan akses untuk memperoleh listrik diputus, lalu muncul berbagai tudingan yang menyudutkan.

"Dituduh sering buang sampah sembarangan lah, dibilang ngotorin lah pokonya macem-macem. Karena udah enggak nyaman kita akhirnya putuskan untuk stop dagang es," ungkap Yanto sembari melayani anak-anak yang membeli sempol ayam.

Tegar karena Pesan Orang Tua

Walau ada persoalan terkait pekerjaan, Yanto kembali mengenang pesan kedua orang tuanya agar jangan sampai meminta-minta tetapi terus berusaha dan berdoa pada Tuhan. Karena segala sesuatu persoalan di bawah kolong langit ini, pasti ada jalan keluar.

Selayaknya matahari dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar, dihargai atau tidak, ia tetap menerangi. Yanto pun kembali mendapat pekerjaan yang baru.

Ada seorang kenalan meminta Yanto untuk mengantar jemput anak sekolah tetapi pekerjaan ini bersifat freelance. Awalnya dari satu dua anak perlahan terus bertambah. Dari mengatar dengan sepeda motor, beralih menggunakan mobil milik majikan yang memperkerjakan Yanto.

Lama kelamaan pekerjaan yang awalnya dijanjikan hanya sebagai sopir antar jemput anak sekolah, perlahan bergeser ke tukang kebun hingga mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Yanto pun merasa ada yang tidak adil, karena hanya dirinya yang diperlakukan demikian, sedangkan pekerja lainnya tidak.   Kondisi itu kembali membuat dirinya masuk kembali ke dimensi yang sama seperti sebelumnya yakni hilang rasa damai sejahtera.

Akhirnya meski sudah bekerja selama delapan tahun lamanya, pria yang hobi memancing ini, akhirnya  memilih untuk berhenti bekerja sebagai sopir antar jemput anak sekolah.

Batin Damai Sejahtera

Di dalam pergumulan doanya kepada Tuhan untuk bekerja lagi, Yanto tertarik untuk berdagang jajanan sempol ayam.
Ia lalu belajar dalam waktu sebulan dan kemudian memberanikan diri untuk berjualan. Tantangannya adalah modal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun