Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yuk Berhenti Sejenak dari Dunia yang Serba Cepat Ini

18 Februari 2023   04:06 Diperbarui: 18 Februari 2023   04:23 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang ini kemajuan dan perkembangan dunia cepat sekali bergerak, khususnya di bidang teknologi.

Jika saja kita tidak mengikuti berita perkembangannya maka sudah dipastikan kita akan tertinggal di belakang.

Belum lagi pesatnya berita yang disampaikan di media sosial yang serba digital. Berita apa saja akan tersebar dengan cepat sampai ke ujung dunia.

Kondisi perubahan dunia yang sedemikian cepat seakan-akan membuat kita cepat merasa lelah. Seperti mengejar banyak hal yang ingin kita peroleh namun sulit untuk mendapatinya.

Perubahan dunia juga sulit untuk diprediksi, seakan-akan tidak ada yang pasti. Contohnya resesi yang sedang kita hadapi. Kadang hal itu membuat kita merasa kerdil, lemah, tak berdaya, dan tak berarti.

Namun apakah dunia sebegitu buruknya?

Coba kita tanyakan pada diri sendiri.

Mengapa dunia ini begitu suram dan begitu melelahkan?

Apakah dunia menyakitkan atau memang menyedihkan?

Atau apakah hanya pikiran kita saja yang seakan-akan melihat dunia ini begitu buruk?

Dunia yang kita jalani tidak lepas dari cara kita melihat dunia. Apa saja yang dipikirkan adalah poin penentu dari bagaimana kita melihatnya, sehingga dunia bisa terlihat sangat subjektif.

Kalau tadinya kita selalu murung dan tidak bahagia maka saatnya pikiran diisi dengan rasa syukur dan terima kasih. Dengan demikian kita akan lebih mudah untuk merasa puas dan bahagia dari apa yang sudah kita miliki dan sudah terjadi, asal jangan lupa untuk selalu berusaha.

Apalagi masih dalam suasana hari Kasih Sayang, maka pikiran bisa diisi dengan cinta dan kasih terhadap siapa saja bahkan terhadap hewan. Dengan demikian dunia akan terasa hangat dan indah tanpa rasa benci dan iri.

Jadi kalau pikiran diisi oleh hal yang positif maka seperti itulah dunia yang kita lihat dan rasakan.

Pokoknya jangan sampai pikiran diisi dengan hal negatif yang membuat dunia terlihat buruk dan menakutkan. 

Negatif di pikiran bisa dikenali dari sifat dan dampaknya.

Yaitu menguras tenaga, waktu, dan pikiran sehingga membuat kita merasa lelah secara berlebihan. Serta cenderung pada tindakan yang bisa merugikan diri sendiri dan pihak lainnya.

Dan satu hal yang seringkali membuat kita terlalu cepat bertindak adalah terlalu buru-buru dalam bereaksi terhadap dunia.

Di sini kita memerlukan jeda yang tepat dan bukan sembarang jeda seperti diam termenung.

Pendekatan mengambil jeda dalam menjalani hidup akan membuat kita berhenti sejenak. Seperti memperhatikan napas.

Perhatikan masuk dan keluarnya napas secara alami, hitung dari satu sampai lima pada setiap tarikan dan hembusan napas lalu diulang jika diperlukan.

Kalau perhatian napas masuk dan keluar sudah dilatih secara konsisten dan terampil, maka pikiran akan terbiasa dengan itu semua. Niscaya perhatian pada napas terjadi secara otomatis tanpa kita paksakan.

Dengan mengambil jeda yang tepat seperti itu akan membuat hidup ini terasa lebih indah dan damai.

Tidak sampai di situ saja, pendekatan tersebut bisa diterapkan ketika kita merasa hidup ini berantakan, suram, dihianati, bahkan saat mengalami patah hati.

Mengambil jeda yang tepat dengan memperhatikan napas akan sangat membantu untuk mengambil pertimbangan dan keputusan yang lebih bijak.

Selalu coba untuk berhenti dan istirahat. Beri waktu dan recharge energi yang telah terkuras dari berbagai drama yang terjadi. Tidak perlu terburu-buru untuk langsung menyembuhkan diri.

Kita bisa jalan di taman, pantai, atau sekitaran kompleks rumah. Atau cari teman ngobrol yang peduli dengan kita. Atau berada dalam kamar yang suasananya tenang dan membiarkan sinar matahari masuk lewat jendela sambil minum teh hangat.

Dengan seiring berjalannya waktu, maka pikiran dan perasaan akan terobati dengan sendirinya.

Dengan demikian kita menjadi siap kembali untuk mendefinisikan arti dunia yang sesungguhnya dengan berpikir secara jernih.

Wasana kata:

Apapun yang terjadi pada diri kita akan berpengaruh pada cara berpikir yang membuat dunia terasa begitu buruk. 

Dengan mengambil jeda yang tepat dalam hidup, kita akan memiliki waktu untuk berpikir ulang tentang dunia, dengan demikian pikiran akan menjadi lebih tenang untuk kembali berpikir secara jernih.

****

Daftar pustaka:

The Things You Can See Only When You Slow Down : How To Be Calm and Mindful in a Fast-Paced World.

***

Penulis: Willi Andy, untuk Kompasiana.

Februari 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun