Tidak ada jalan yang singkat dan selalu mulus di permukaan. Ada saja hambatan di awal, pertengahan, dan akhir dari suatu proses.
Maka dari itu, penulis biasanya memecahkan proses yang panjang dan kompleks menjadi beberapa proses yang lebih kecil dan simpel. Dengan demikian proses yang harus dijalani menjadi lebih mudah dan terdeteksi.
Tracking proses juga bisa dilihat posisinya berada di mana. Apakah baru mulai, dalam perjalanan, di tengah, atau sudah hampir terealisasi.
Itulah manfaat dari tracking proses. Kita menjadi tahu progres dari suatu proses yang dijalani.
6. Buang paham perfeksionisme.
Keinginan untuk menjadi sempurna seharusnya sih wajar saja tetapi kalau terlalu ingin sempurna, hal tersebut akan menimbulkan suatu kekecewaan yang besar.
Alih-alih fokus untuk menjadi sempurna lebih baik fokus pada proses. Daripada mengejar kesempurnaan alangkah baiknya untuk selalu belajar tanpa batas. Inilah yang selalu penulis tanamkan pada mindset sendiri.
Nah itulah 6 hal yang bisa mengarahkan kita semua pada proses yang lebih baik.
Atau apakah Kompasianer punya cara tersendiri yang sudah diterapkan selama tahun 2022 ini? Kalau iya jangan lupa untuk berbagi.
****
Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Di penghujung Desember 2022.