Faktor genetik
Jika orang tua atau saudara kandung mengalami BED, maka ada kemungkinan resiko BED muncul juga pada mereka.
Pola diet yang kurang tepat
Misalkan ketika kita makan siang terlalu sedikit atau bahkan melewatkan makan siang, maka kita cenderung akan makan malam dalam porsi yang sangat besar di atas porsi rata-rata orang normal.
Gangguan kesehatan mental
Depresi dan kecemasan yang mendalam akan membuat kita untuk makan dalam jumlah yang besar tanpa merasa kenyang dan ingin berhenti.
Biasanya kita melakukan binge eating sebagai suatu bentuk pelampiasan dan agar merasa nyaman serta sebagai bentuk pelarian dari depresi dan cemas yang berlebihan.
Gangguan obsesif kompulsif dan gangguan post traumatik
Jika BED ini sudah menjadi gejala yang memprihatinkan maka lebih baik segera mendapatkan pengobatan.
Dilansir oleh halodoc.com, pengobatan BED bisa diterapkan untuk mengurangi frekuensi dari episode binge eating dan memulihkan kesehatan mental si penderita. Beberapa pengobatan itu adalah:
- Konseling ke tenaga ahli profesional seperti psikolog dan psikiater.
- Mengikuti terapi. Yaitu Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Metode ini bermanfaat bagi penderita BED untuk merubah perilaku mereka dengan cara pemahaman pikiran dan perasaan serta mengajarkan mereka untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan BED.
- Psikoterapi Interpersonal. Pendekatan terapi ini berfokus pada pengenalan mendalam terhadap konflik antar pribadi sebagai pemicu BED.
- Terapi Perilaku Dialektik (DBT). Dengan terapi ini bisa mengidentifikasi hubungan interpersonal yang memicu lonjakan emosi dengan memakai kekuatan pasien dengan dikombinasikan melalui terapi untuk menenangkan diri dan menerima emosi tersebut.
- Terapi melalui obat. Ini akan diberikan oleh dokter bila diperlukan.
Jadi kita sudah sedikit tahu tentang apa itu BE, BED, dampak, kebiasaan, penyebab, dan pengobatan BED.