Tod Mun Pla itu saya beli bukan untuk diri saya tetapi saya berikan kepada para Bhikkhu yang berada di Wihara tersebut.Â
Harga makanan tersebut naik dari $6 menjadi $7 dalam hitungan tiga bulan, yang awalnya adalah $5. Ini terjadi karena Amerika sedang mengalami inflasi dari sisi perekonomian dan keuangan.
Makanan yang kita persembahkan bisa berasal dari makanan yang dimasak di rumah, tetapi bagi saya lebih baik membeli di sana. Karena alasan praktis dan juga ingin berdana atau beramal.
Saya sebut berdana karena para penjual akan mendanakan sebagian dari hasil penjualan di hari itu untuk wihara mereka.
Setelah makanan sudah kita bawa, kita harus memberikan kepada pengelola wihara yang mengatur makanan untuk para Bhikkhu. Ada satu meja besar di dapur di mana semua makanan diletakkan di atas nya.
Sebelum masuk ke dalam dapur dan Dhammasala, para pengunjung wajib melepaskan sepatu, sandal atau alas kaki lainnya.
Bagi saya yang berasal dari Indonesia, budaya timur ini sangat mudah untuk dimengerti. Ini juga mengingatkan saya pada saat-saat saya berada di Indonesia.
Begitu sepatu saya lepas, lalu saya masuk ke dapur, memberi salam dan memberitahu mereka bahwa makanan ini dipersembahkan untuk para Bhikkhu.
Mereka menyambut dengan senang hati dan tersenyum. Sangat persis dengan masyarakat Indonesia yang sangat ramah dan murah senyum.