"Bu, saya tidak mau ke sekolah lagi karena saya merasa dikucilkan."
"Nak, meskipun kamu dikucilkan oleh mereka, engkau masih memiliki ibumu ini. Ibu sangat mencintai dirimu."
"Saya tahu Bu. Tetapi saya merasa tidak bermanfaat seperti mereka. Saya tidak punya keterampilan seperti mereka."
"Semua makhluk pasti punya kelebihan dan kekurangan. Masing-masing memiliki keistimewaan tersendiri. Hanya saja itu belum muncul pada dirimu."
"Baik Bu. Saya akan menuruti kata-kata Ibu." Dia seperti mendapatkan semangatnya kembali.
"Bagus Nak. Ibu yakin kamu juga punya potensi dalam dirimu dan suatu hari nanti mereka akan melihatnya." Dia berkata sambil memeluk si gagak kecil.
****
Esoknya, seperti biasa mereka pergi ke sekolah dan ibunya hanya mengantar sampai di depan pintu.
"Nak, semangat yah. Ibu sangat mencintaimu."
"Baik Bu. Saya cinta pada Ibu juga." Sambil melambaikan tangan sebagai tanda berpisah.
"Ibu akan menjemputmu pada siang hari seperti kemarin." Dia memastikan anaknya agar jangan khawatir dan lalu pergi meninggalkan sekolah.