Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Persahabatan Toxic dan Kebun Gandum

18 April 2022   04:35 Diperbarui: 15 Maret 2023   20:41 2064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu datang sangat terlambat, semua makanan hampir habis. Lain kali janganlah menunggu terlalu lama!"

Meskipun Merpati Putih hanya dapat makan sedikit saja, dia sudah merasa puas. Dan dia mengajak Merpati Hitam untuk kembali ke atas pohon ketika banyak orang yang berlalu lalang.

"Kita harus kembali ke atas pohon, di sini terlalu ramai dengan kehadiran manusia, mereka mungkin mencelakai kita."

Lalu dengan berat hati Merpati Hitam terbang ke atas pohon bersama Merpati Putih. Demikianlah hari itu bagaimana mereka memperoleh makanan.

Kadang-kadang mereka mencari makanan di dalam hutan, biasanya buah-buahan dari pohon dan biji-bijian dari tumbuhan lainnya.

Pada suatu hari Merpati Hitam menjalin persahabatan dengan para burung Gagak. Mereka senang sekali mencuri dan makan di kebun milik seorang petani.
Burung Gagak selalu mengajak Merpati Hitam dalam aksi mereka.

Mereka menghampiri Merpati Hitam di hari itu.

"Ayo Merpati Hitam, kita curi gandum sang petani. Petani tua itu sudah pergi meninggalkan kebunnya, inilah kesempatan kita untuk mencuri dan makan gandum sepuasnya."

Tanpa berpikir panjang, Merpati Hitam ikut pergi dengan mereka. Merpati putih mencoba mencegah kawannya agar tidak pergi namun tidak dihiraukan olehnya.

Merpati putih berkata dalam hati.

"Ini sangatlah berbahaya, Merpati Hitam akan menemui bencana dan kesakitan jika sang petani itu mengetahui dan menangkap mereka. Saya akan memperingati mereka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun