Mohon tunggu...
William Leonardi
William Leonardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desainer grafis dan wiraswasta

Pemerhati geopolitik yang berharap dunia berkembang ke arah yang damai dan makin hijau.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Wuling AirEV Masih Tepatkah Disebut Murah walau Jauh di Atas Kewajaran Harga OTR?

17 September 2022   16:55 Diperbarui: 17 September 2022   17:03 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Akhirnya Rilis Harga Resmi Wuling Air EV! Jadi Mobil Listrik Termurah Di Indonesia!”

“NYOBAIN MOBIL LISTRIKTERMURAH” - Wuling Air EV”

Mobil listrik WULING EV, termurah di Indonesia??”

“HANYA DI INDONESIA! MOBIL LITRIK WULLING AIREV INI DIJUAL MURAH!”

“NEW WULING AIREV 2022 MOBIL LISTRIK TERMURAH RASA MODEREN DAN MEWAH #WULING #AIREV”

“WULING AIR EV MURAH SIH

(Bila ada kesalahan eja pada daftar judul video tersebut adalah karena saya menjiplak persis dari judul aslinya.)

Entah para YouTuber itu memang tidak menyadari praktek harga mark-up ini atau memang tahu tapi tidak peduli. Bila yang terjadi adalah kasus kedua, saya mempertanyakan nurani mereka. Bukankah itu adalah upaya mendeviasi penilaian masyarakat dengan menggunakan diksi “murah” pada harga yang jauh di atas kewajaran OTR? Atau video ulasan mereka adalah sekadar bisnis murni? Wallahualam.

Di mata saya yang tampak adalah pihak PT SGMW MI mencari laba di luar kewajaran dan tidak peduli dengan program pemerintah dalam percepatan adopsi BEV di Indonesia untuk membantu Indonesia mengatasi nestapa subsidi BBM 500 triliun. Saya tidak mengatakan bahwa jika PT SGMW MI menjual dengan harga wajar maka seluruh nestapa subsidi BBM Indonesia akan teratasi. Bukan seperti itu. Tetapi harga yang wajar akan membantu percepatan adopsi BEV ke masyarakat kelas ekonomi menengah.

Siapa di balik praktek penggelembungan OTR ini?

Saya mengidentifikasi aktor ulah penggelembungan harga ini adalah PT Saic-General Motors-Wuling Motor Indonesia selaku ATPM merk Wuling di Indonesia. Menurut pendapat saya ini bukan ulah SGMW di Cina. Mengapa demikian? Saya telah lama mengamati perkembangan NEV (New Energy Vehicle) di Cina, dan saya dapati rata-rata karakter pabrikan otomotif listrik Cina tidak ada yang bermain harga. Mereka rata-rata bertujuan mengeksploitasi penjualan sebanyak dan secepat mungkin. Terbukti SGMW Cina tidak ragu-ragu membanderol Wuling Hongguang seharga Rp65 juta tanpa subsidi sehingga sempat menjadi BEV terlaris dengan penjualan di atas 50 ribu unit di bulan Desember 2021. Jadi saya belum pernah menyaksikan praktek jual harga mahal yang dilakukan oleh produsen BEV Cina kepada masyarakat Cina. Yang selalu ada adalah harga yang murah atau wajar. Dari mana saya mendapat kesimpulan tersebut? Mudah, bandingkan saja harga BEV Cina vs BEV dari legacy automaker untuk kelas yang sama. Saya pikir, masyarakat di sana sudah teredukasi mempercayai bahwa pabrikan otomotif lokal tidak akan bermain memanipulasi harga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun