Tina hanya terdiam, dengan wajah lesu dan mata sedikit berkaca-kaca. Aku mengerti apa yang ada dipikirannya, namun aku tidak bisa berbuat banyak, selain terus berusaha meyakinkannya bahwa suatu saat Hendra akan mencintainya.
Aku tidak pernah tahu apa yang ada dipikiran Hendra tentang Tina. Begitu halnya dengan Tina yang tidak pernah tahu tentang perasaan cintaku kepadanya. Aku biarkan hal itu menjadi sebuah rahasia hati, yang bisa saja terkikis ataupun terungkap seiring dengan berjalannya waktu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!