Alasannya sendiri cukup beragam namun yang paling sering diutarakan adalah karena belum siap secara finansial sehingga, menyewa stadion-stadion milik pemerintah dirasa menjadi solusi yang lebih praktis ketimbang membangun stadion sendiri.
Padahal, banyak klub Indonesia yang memiliki fanbase yang besar sehingga akan sangat disayangkan jika mereka melewatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan dari memiliki stadion sendiri yang sudah disebutkan sebelumnya.
Ini juga menjadi salah satu bentuk ketertinggalan klub-klub Indonesia oleh klub-klub dari negara tetangga. Misalnya saja klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim dan klub Thailand, Buriram United sudah duluan memiliki stadion berstandar modern di Kawasan Asia Tenggara.
Akan tetapi situasinya mungkin akan mulai berubah setelah salah satu klub promosi Liga 1, Malut United mengumumkan jika mereka akan membangun stadion pribadi mereka sendiri yang akan mereka namai "Malut United Arena". Peletakan batu pertama pun juga sudah dilakukan dan rencananya stadion tersebut akan berdiri di lahan seluas 6 hektar dengan berbagai macam fasilitas pendukung. Hal ini juga membuat klub milik David Glenn itu ke depannya akan menjadi klub pertama di Indonesia yang memiliki stadion sendiri.
Tentunya itu merupakan sinyal positif dan harapannya klub-klub Indonesia lainnya juga akan mengikuti jejak dari Malut United. Tidak harus besar dan megah seperti di Eropa, tetapi tetap harus memiliki fasilitas yang lengkap dan modern.
Selain stadion, kepemilikan training center pribadi juga menjadi tolak ukur modernisasi pengelolaan klub sepak bola professional saat ini. Klub-klub top dunia sudah tentu memiliki setidaknya satu pusat latihan klub pribadi seperti misalnya Bayern Munich (Sabener Strasse), Chelsea (Cobham Training Center), dan Real Madrid (Real Madrid Sport City).
Fasilitas-fasilitas yang ada di Training center klub biasanya meliputi beberapa lapangan dengan berbagai ukuran, mess pemain, kantor staff kepelatihan, arena gym, dan lain sebagainya yang bermuara pada peningkatan mutu latihan.
Malah biasanya, klub-klub top dunia juga melengkapi pusat latihan mereka dengan fasilitas rekreasional seperti lapangan basket, lapangan voli, kolam jacuzzi, dan bahkan stadion kecil untuk sesi latihan terbuka di hadapan fans supaya pemain dapat melakukan aktivitas healing yang menyenangkan setelah latihan.
Untuk di Indonesia sendiri, tren membangun training center pribadi sudah bergema sejak beberapa tahun terakhir. klub-klub seperti Bali United, Persija Jakarta, dan Dewa United sudah memiliki training center mereka sendiri dengan kapasitas yang berbeda-beda.