Tidak hanya timnas Putra, timnas sepakbola Putri pun kini juga sudah mulai mendapatkan perhatian lebih. Erick Thohir menunjuk Satoru Mochizuki untuk menukangi timnas putri Indonesia sekaligus ikut ambil bagian dalam pengembangan sepak bola Wanita di Indonesia. Erick juga berjanji untuk segera merealisasikan liga sepakbola Putri.
Kemudian setelah semuanya berjalan baik untuk tim nasional, Erick Thohir kini memusatkan fokusnya dalam pembenahan kompetisi sepak bola Indonesia yang boleh di bilang pengelolaannya masih carut marut terutama berkaca pada tragedi Kanjuruhan dan juga minimnya prestasi klub -- klub Indonesia di kancah Asia selama beberapa tahun terakhir. Saat ini pun peringkat liga sepakbola kita hanya berada di peringkat 6 se-ASEAN dan ke-28 di level Asia.
Tentu kita tahu bersama jika masa depan tim nasional akan sangat bergantung pada kualitas liga. Semakin baik liga, maka akan semakin baik timnas. Sejak menjabat sebagai ketum, Erick dan jajaran PSSI beserta PT LIB berusaha memutar otak untuk membenahi kompetisi Liga sepakbola Indonesia dan menaikan level-nya.
Salah satunya adalah dengan mencoba format Championship series di Liga 1 yang mirip dengan MLS. Namun, format ini pada akhirnya dirasa kurang cocok dengan Indonesia sehingga musim ini Liga 1 kembali menggunakan format reguler.
Selain itu, VAR juga mulai digunakan untuk seluruh pertandingan liga 1 musim ini yang merupakan sebuah upgrade, karena dengan kehadirannya, pengambilan Keputusan wasit bisa lebih adil dan dapat di pertanggung jawabkan. Sebetulnya, PSSI dan LIB sudah menargetkan jika paruh musim lalu VAR sudah digunakan namun banyak hal yang belum siap.
Kuota pemain asing klub Liga 1 pun juga ditambah menjadi 8 slot dengan hanya enam pemain asing yang berada di lapangan setiap pertandingan. Hal ini dimaksudkan guna memberikan atmosfir persaingan yang lebih ketat lagi dan juga menjadi pemicu untuk para pemain lokal untuk bersaing. Kebijakan setiap klub wajib memainkan pemain U-22 minimal selama 45 menit juga akan diberlakukan.Â
Aturan Lisensi klub bagi klub liga 1 juga makin diperketat. Dari 18 klub Liga 1 musim ini baru 8 yang sudah memenuhi syarat lisensi sementara 10 klub lainnya harus mendapatkan "remedial" berupa asistensi dari LIB untuk menutupi kekurangan-kekurangan seperti aspek finansial, sporting, legal, dan infrastruktur yang merupakan lima aspek utama dalam lisensi klub menurut AFC.
Selain Liga 1, Liga 2 pun juga mendapatkan perubahan kompetisi dan aturan baru. Musim ini klub -- klub liga 2 yang berjumlah 26 klub akan dibagi dalam 3 tim yang berisikan Sembilan tim di Grup 1 dan 2 serta 8 klub di Grup 3. Masing -- masing pemuncak grup akan langsung lolos ke liga 1 (3 tim promosi) dan sebaliknya 3 tim terbawah masing -- masing grup akan langsung terdegradasi ke Liga 3 (9 tim degradasi). Selain itu Liga 2 juga mewajibkan tim peserta untuk memainkan dua pemain U-21 minimal 45 menit pertama.
Demi pemerataan sepakbola di seluruh wilayah Indonesia, PSSI dan LIB pun juga bersepakat untuk merevitalisasi Liga 3 serta membuat Liga 4 yang rencananya langsung dikelola oleh Asprov PSSI. Pun juga tujuannya agar lebih banyak bakat -- bakat yang dapat terserap dari seluruh pelosok Indonesia melalui kompetisi resmi.
Pembenahan keamanan di liga 1 pun juga masih terus digenjot dengan peraturan larangan away supporter masih berlaku untuk musim ini dan keamanan di dalam stadion kini makin diperketat. Keputusan ini diambil karena masih banyaknya bentrokan dan kerusuhan kecil oleh banyak oknum supporter di musim lalu sehingga PSSI dan LIB menilai jika kondisi seperti semula belumlah memungkinkan.