Mohon tunggu...
William Gunawan
William Gunawan Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Pundit dan Dokter. Sedang berdomisili di Mandori, Biak-Numfor

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masa Depan Shin Tae-Yong

27 Januari 2024   20:18 Diperbarui: 27 Januari 2024   20:24 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan terlihat sejauh ini. Target lolos ke babak penyisihan grup Piala Asia 2023 terpenuhi. Pun, timnas Indonesia berhasil lolos ke babak 16 besar. Walaupun, harus menggantungkan nasib ke hasil pertandingan negara lain. Australia sudah menanti.

Tentu kita ingin coach Shin terus bertahan. Tidak selamanya. Pun, jangan menjadi sebuah mitos. Apalagi glorifikasi. Ia sejatinya menjadi monumen perubahan. Sebab, kita butuh momentum. Seorang tokoh perlu hadir di panggung depan.

Kita terlalu lama membuang-buang momentum perubahan. Ia lahir berulang kali. Gagal digarap dengan maksimal. Sudah saling bertatapan lalu kemudian memunggunginya kembali.

Cita-cita itu membentuk industri sepakbola Indonesia. Beberapa negara sudah mencoba itu sampai sekarang. Lihat Amerika Serikat, Tiongkok, dan Arab Saudi berlomba-lomba. Jumlah penontonnya tidak sebanyak liga Inggris. Mungkin mendekati liga Eropa lainnya.

Kita punya keunggulan jumlah penduduk. Potensi ekonomi ini akan mempengaruhi penjualan harga tiket nonton dan hak siar. Ini belum digarap maksimal.

Konon katanya harga hak siar Liga Indonesia emapt kali bahkan lima kali lebih mahal dibandingkan hak siar Liga Inggris. Juga lebih mahal dibandingkan dengan Bundesliga Jerman. Sekonyol-konyolnya, saya bahkan menikmati liga Jepang free streaming di youtube. Ironisnya, vidio mewajibkan penggunanya membayar Rp786.990 untuk paket Diamond Liga Inggris.

Pemasukan ini bisa digarap oleh para pemangku kepentingan. Potensi ekonomi ini menjadi pondasi dari segala perubahan. Lihat bagaimana klub-klub Liga Indonesia sudah menyatakan susah secara finansial. Mustahil ini bisa berubah jika tidak ada investor dan kebijakan publik yang mampu mendorong kemajuan finansial klub. Akar dari segala perubahan adalah kelancaran suplai finansial ke klub. Dan sejatinya, kritik itu mesti didengungkan dibanding harus meneriaki dengan keras glorifikasi akan Shin Tae-Yong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun