Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Drama

[BulanKemanusiaan RTC] Melihat Si Sisypus dari Berbagai Sisi

27 Juli 2016   10:26 Diperbarui: 27 Juli 2016   22:40 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisypus by JSingh 2008 wordpress

Mengelindingkan batu ke Puncak, sambil  melihat Matahari yang perlahan terbit, dan meninggi bersama langkahnya menuju puncak.

Melihat kuncup kuncup bunga bermekaran, dan kicau burung riang yang menemani langkahnya. Membiarkan keringatnya tersapu angin, dan mungkin bila lelah dia bisa menadahkan wajahnya pada hujan yang kadang gerimis, kadang membadai, tak tentu arah.

Lalu saat tiba dipuncak, sambil membuka bekal makanan, dia akan berbaring direrumputan, memandang pada kejauhan, pada kelokan sungai yang beriak karena  batu yang tadi digulingkannya naik bergulir lagi jatuh , dan membuat  ikan ikan melompat kaget.

Turun lagi ke bawah, dan kali ini dia akan menikmati  Matahari senja. Orange, si bulat telur bersama kepakan sayap burung yang bersembunyi  entah kemana.

Sisypus  Manusia yang tak mampu menentang kehendak dewa

Mungkin pada awalnya Sisypus bisa menikmati kehidupannya macam Marmut dalam kandang.  Tapi Marmut dalam kandang mati dalam bertahun-tahun hidupnya. Sedang dia? Pagi menjadi Malam untuk  kembali pagi dalam ketidakjelasan waktu.

Bosan, letih, penat, jenuh yang terakumulasi oleh waktu , menambah beratnya batu yang harus digulingkannya ke puncak.

Amarah menyesak didada. Hati ingin memberontak lepas. Mengutuk, menghujat, tapi Dewa dalam ketinggian gunung Olympus tak punya waktu untuk mendengar seluruh celotehnya yang tak penting itu.

Kebosanan adalah musuh dalam selimut.
Menggigiti setiap rasa hingga habis tak bersisa.
Lalu jiwamu kering kerontang,
Dan Kematian adalah satu satunya pembebas jiwa dari musuhmu itu.  Wild Flo.

Kamu tahu kebosanan adalah  saat kamu mengerjakan sesuatu secara sia sia, tidak bernilai dan tak bermakna.

"Kamu juga tahu bagi seorang Raja sepertiku, kerja keras dan pengorbanan bukanlah hal yang kutakuti. Aku tak takut terluka dan berdarah-darah dalam menggapai impianku, itu sudah kubukukan dalam sejarah sebagai Pendiri kerajaan Ephyra. Bukan hal remeh temeh semacam itu yang membuatku kesal dan kecewa , sobat ! Aku tak sepicik itu , menyikapi hidup."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun