Pada kehidupan , Kematian berujar :
Untuk segala  sesuatu yang hidup, Suatu saat , Aku pasti akan datang .  Aku akan datang dengan berbagai wujudku. Entah ku sapa dalam senyum kedamaian, penyakit, malapetaka, bencana, kecelakaan, pembunuhan bahkan dalam ledakan bom bunuh diri seperti yang baru baru ini terjadi. Semua itu adalah karyaku, dan semua itu adalah wujudku. Maka bersiaplah dan terimalah aku !
Aku tak perlu tahu, juga tak mau tahu, bagaimana mereka menerima semua itu. Dengan senyum bahagiakah, atau dengan tangisan penyesalan, dengan penerimaan penuh dan ikhlas atau dengan amarah, dengan ketakutan atau keberanian,  dengan tidak percaya  atau  dengan beriman dan beragama,  Aku juga tetap  akan datang pada yang  tak memeluk agama sekalipun. Aku tak perduli kau Tionghua atau Jawa, Amerika atau Indonesia, Sudah bersunat atau belum bersunat, bahkan aku tak perduli apakah kau sudah membayar hutang mu atau masih asik berkorupsi.
pada setiap kehidupan yang kau berikan, akan kau jumpai aku pada akhirnya.Â
Sehebat apapun kau bersembunyi, tak akan pernah kau luput dari waktu yang sudah ku tetapkan.
Kau pikir aku akan perduli tentang siapa kamu ?Â
Apa Kau pikir aku takut dan tidak menghampirimu jika kamu  :
Pejabat politik yang kebal dan imun terhadap  segala bentuk hukum dan terbebas dengan status diplomasimu ?Â
Milyader , Taipan, Mafia, Artis top papan atas, Pemuka Agama, Anak Raja , Anak Presiden atau Anak Menteri ?
Hua hua hua hua, Manusia  Lucu  sekali kamu!
Kamu pikir , aku bisa disogok dengan uang , seperti yang selama ini kamu lakukan di persidangan, agar terbebas dari hukuman ?