Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pikir Ulang Sekolah dan Pendidikan yang Manusiawi

8 Maret 2020   08:23 Diperbarui: 8 Maret 2020   12:03 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah Arunika Waldorf (iden)

Pendidikan di China yang awalnya sangat fokus pada kompetensi, serba-spesialisasi pada tahap awal meniru menjadi pandu dalam bidang teknologi dengan membuat lulusan yang disebut memiliki keterampilan abad 21. Seperti kreativitas, kemampuan beradaptasi, kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, kewiraswastaan, dan kecerdasan kultural. Yakni, kemampuan yang tidak dimiliki oleh komputer atau kecerdasan buatan.

Masuknya sekolah waldorf yang dikembangkan dari seorang pemikir, Rudolf Steiner juga sedikit banyak memberikan sentuhan yang tidak ada dalam filosofi pendidikan sebelumnya. 

Sekolah waldorf yang pernah menjadi bahan perbincangan karena para petinggi di Silicon Valley memilih sekolah yang tidak ada komputer dalam pembelajarannya sementara teknologi di Silicon Valley sangat mendunia. Sesuatu yang sangat ironis tapi memang itulah kenyataannya, sekolah waldorf sebagai sekolah alternative mampu memberikan pendidikan yang manusiawi. Lewat kegiatan kesehariannya serta kajian-kajian mendalam seputar perkembangan anak yang dilakukan di sekolahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun