DEMOKRASI
Pada dasarnya demokrasi diciptakan untuk melindungi hak ha masyarakat dimana demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung yang meliputi dalam perumusan , pengembangan dan pembuatan hukum
Tetapi pada kasus sekarang kebanyakan demokrasi yang ada di indonesia belum terpenuhi dan hampir tidak di rasakan oleh masyarakat seperti contoh kasus pada orde baru yakni peristiwa dimana pembunuhan marsinah
Berikut biodata marsinag
Nama : marsinah
Jenis kelamin : perempuan
Tanggal lahir : 10 april 1969 -- 8 mei
Profesi : buruh
Berikut merupakan rincian peristiwa pembunhan marsinah
Pada 1 bulan sebelum kejadian
Saat itu peresiden soeharto tengah menghadiri pertemuan hk asasi manusia di thailand dalam  forum tersebut , soeharto menyatakan ruu hak asasi manusia yang dirancang pbb tidak bisa di terapkan di negara asia, pemerintah juga melakukan intervensi yang kuat untuk memonitor dan mengatur segala protes buruh dimana jika ada perselisihan buruh dengan pengusaha maka akan ditengahkan dan diselesaikan oleh militer, tak heran jika dulu pada buruh yang kritis sering mendapatkan intimidasi dari para pengusa tetapi berbeda dengan marsinah ia sama sekali tidak mengenal rasa takut dan terus aktif dalam mencari keadilan yang di perjuangkan untuk dirinya dan rekan rekan buruhlainnya
kronologi peristiwa
pada tahun 1993
pemerintah provinsi jawa timur mengeluarkan surat edaran guberur KDH tingkat I, Jawa Timur , 50/1992 yang dimana berisi meminta agar para pengusaha menaikkan gaji pokok buruh 20 persen , himbauan tersebut tentunya di sambut dengan senang hati oleh buruh ,tetapi tidak pada pengusaha tentu saja karena pengusaha tidak setuju dengan kenakan gaji tersebut termasuk PT.CPS dimana marsinah bekerja, hal tersebut membuat perusahaan PT.CPS melakukan negosiasi dengan karyawan tetapi negosiasi tersebut tidak di sambut baik oleh parah buruh sehingga menemui jalan yang buntu sehungga terjadi pemogokan kerja pada 3 mei 1993
pada waktu itu marsinah dan kawan kawan membawakan 12 tuntutan  untuk hak karyawan yang dimana berisi tentang salah satunya hak kenaikan 20% gaji pokok hingga pembubaran SPSI yang pada waktu itu serikata pekerja ini terlalu di setir oleh pemerintah orde baru, pada aksi mogok hari pertama pada 3 meli 1999, Yudo prakoso  yaitu selaku koordinator aksi di tangkap dan dibawa ke kantor koramil 0816/04 porong, ia di introgasi militer karena mengkoordinir dan melakukan protes seperti cara PKI
pada hari kedua 4 mei 1993 , aksi mogok kembali di gelar dimana hari kedua pihak menejemen dari perusahaan bersedia bertemu dengan perwakilan buruh walaupun saat itu aksi sempat memanas karena pabrik sudah dijaga oleh aparat keamanan dan satpam pabrik , sebanyak 15 orang perwakilan buruh PT CPS termasuk marsinah pun ikut mengajukan tuntutan dalam negosiasi tersebut , pada negosisasi tersebut parah buruh mendapatkan hasilnya dari 11 tuntutan dari 12 tuntutan di kabulkan yang berisi ,
1. kenaikan upah sesuai kebutuhan buruh
2. tunjangan cuti haid
3. asuransi kesehatan bagi buruh di tanggung perusahaan
4. kenaikan uang transport
5. tunjangan cuti hamil tepat waktu
6. THR minta satu bulan gaji sesuai dengan himbauan pemerintah
7. upah karyawan baru di samakan dengan buruh yang sudah 1 tahun kerja
8. uang makan di tambah
9. pengusaha dilarang melakukan mutasi
namun kenyataan nya  berkata lain di hari yang sama yudo prakoso melalui surat pemanggilannya kembali menghadap ke kantor koramil dan keesokan harinya pada tanggal 5 mei 1993 , 12 buruh mendapatkan surat yang sama mreka di minta hadir ke kantor kodim sidoarjo , menghadapa pasi intel kapten sugeng , tanpa basabasi ke 13 buruh di paksa untuk mengundurkan diri  , kamadi dan sugeng menyiapkan surat pengunduran diri yang mnyatakan 13 buruh telah melakukan rapat ilegal untuk merencanakan tuntutan dan aksi mogok kerja tindakan tersebut di curagai merupakan gerakan pki stigma yang biasa di berikan pada massa orde baru saat itu ,ke 13 buruh tersebut mengundurkan diri
pada saat marsinah mengetahui 13 temannya brada di kodim dipaksa mengundurkan diri , emosi marsinah memuncak , sepulang bekerja di pabrik marsinah pun menyusul rekan rekannya ke kodim bersama teman teman kerja lainnya namun marsinah gagal menemui mereka karena pihak aparat menyebut jika jteman teman mereka telah di pulangkan, marsinah pun mencari rekan rekan mereka dan bertemu 4 teman nya tersebut dari 13 orang , marsinah pun mengajak temannya tersebut untuk membahas hasil negosisasi yang telah terjadi serta pengunduran diri paksa yang dialami 13 rekannya tersebut, marsinah kemudian segera meminta salinan surat pengunduran diri teman temannya dan surat kesepakatan dengan manajemen PT CPS Â pertemuan tersebut selesai pada jam 10 malam. sejak saat pertemuan teman buruh dengan marsinah tidak terjadi lagi karena rekan sesama buruh kebingungan karena sang aktivis pemberani menghilang tanpa kabr dan jejak ( marsinah)
hingga pada tanggal 8 mei 1993 pagi marsinah pun di temukan dalam kondisi tidak bernyawah di sebuah hutan jati wilangan , dusun jegong , desa wilangan , nganjuk , jawa timur lokasi nya pun tak jauh dari jalan provensi yang mmenghubungkan nganjuk dan madiun , dimana sekujur jenazah marsinah penuh dengan luka dengan luka pergelangannya lecet , tulang panggulnya hancur dan di sela pahanya ada bercak darah pada bagian yang sama menempel kain putih yang berlumuran darah, jasad marsinah pun di evakuasi ke rumah sakit umum daerah nganjuk untuk dilakukan otopsi
dalam hasil otopsio tersebut di dapatkan hasil visum et repertum menunjukan adanya luka robek tak beraturan sepanjang 3 cm dalam tubuh marsinah luka itu menjalar mulai dari dinding kiri lubang kemaluan ( labium minora) sampa ke dalam rongga perut, setelah dimakamkan , tubuh marsinah di otpsi kembali dimana visum kedua dilakukan tim dokter RSUD. Dr soetomo surabaya menurut hasil visum kedua, tulang punggul bagian depan hancur, tulang kemaluan kiri patah berkeping keping, Tulang kemaluan kanan patah , tulang usus kanan patah sampai terpisah, tulang selangkangan kanan patah seluruhnya , labia minora (lubang kelamin) kiri robek dan ada serpihan tulang , ada luka bagian dalam alat kelamin sempanjang 3 cm juga pendarahan pada rongga perut
kejadian tersebut membuat teman buruhnya terkejut dan meyakini marsinah terbunuh karean rentetan kejadian yang mengawali terbunuhnya marsinah  membuat banyak pihak meyakini dia dibunuh atas aktivisnya memblea kaum buruh, kematian marsinah pun tak sekedar menjadi isu di sidoarjo atau jawa timur , pembunuhan marsinah kemudian menjadi sorotan publik tanah air, yang bermuara pada desakan terhadap aparat keamanan untuk membongkar kasus ini dan pada akhirnya pemerintak membentuk tim terpadu bakorstanasda jawa timur untuk menyidik kasus pembunuhan marsinah pada akhir september 1993
tanoa di ketahui publik , sembilan petinggi dan karyawan PT CPS di tangkap secara diam diam pada awal oktober oleh tim terpadu mereka dalah Yudi susanto (pemilik PT CPS), JUDI ASTONO ( pemimpin pabrik PT CPS) , suwono ( kepala satpam PT CPS), Suprapto ( satpam PT CPS porong), Bambang Wuryanto ( Pengawas PT CPS Â porong ) , Widayat ( Karyawan dan sopit PT CPS porong ), Ahmad sutiono prayogi ( Satpam PT CPS porong ) Karyono wongse ( kepala bagian produksi PT CPS porong ) DAN Mutiara ( kepala bagian personalia PT CPS porong ) yang menjadi satu satunya perempuan yang di tahan , Tak hanya itu Tim terpadu juga menahan komandan rayen militer ( dan ramil ) porong, kapten kusaeri yang di anggap mengetahui kejdaian tetapu melaporkan kepada atasan, Merka semua di tuduh bersekongkol memerkosa , menganiaya dan membunuh marsinah
pada 18 hari kemudian akhirnya di ketahui mereka sudah mendekam di tahanan polda jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan marsinah, hasil penyidikan polisi menyebutkan Suprapto menjemput marsinah dengan motronya di dekat rumah kontrakan marsinah dia dibawah ke pabrik lalu di bawah lagi dengan suzuki carry putih kerumah yudi susanto di jalan puspita surabaya, setelah 3 hari di sekap, suwono ( satpam PT CPS ) mengeksekusinya semua di tetapkan sebagai tersangka dan di seret ke meja hijau,
persidangan pun kemudian di gelar di pengadilan negri surabaya dan pengadilan negri sidoarjo, pada persidangan tersebut banyak drama dan kejanggalan yang terjadi pada persidangan mulai dari pencabutan BAP , bantahan kesaksian, minimnya saksi yang mengetahui kejadian, kentalnya keterlibatan aparat militer dan yang paling mengherankan tidak di ketahuinya orang yang pertama menemukan jasad marsinah, dan pada saat itu satu persatu mereka di jatuhi vonis, Yudi susanto di vonis 17 tahun penjara sedangkan mutiara di hukum 7 bulan karena dianggap hanya mengetahui rencana pembunuhan marsinah sedangkan staff cps lainnya di jatuhi hukuman antara 4 tahun - 12 tahun
tak puas dengan hukuman tersebut para terdakwa kemudian mengajukan permohonan banding ke pengadilan tinggi surabaya di tingkat ini yudi susanto di bebaskan, sedangkan vonis terdakwa lainnya di kuatkan pengadilan tinggi surabaya, untuk mendapatkan keadilan , sembilan terdakwa lainnya mengajukan permohonan kasasi ke mahkamah agung Abdul mun'im idris, dokter dari instalasi kedokteran kehakiman (ikk) fakultas kedokteran universitas indonesia turut ambil peran  sebagai saksi ahli dalam persidangan ini dia memaparkan dalam persidangan dia memaparkan kejanggalan barang bukti , kesaksian dan hasil visum menurutnya visum pertama tidak sesuai dengan standart ia mengungkapkan bahwa barang bukti proses peradilan berupa balok sangatlah janggal , ukuran balok yang di gunakan untuk menyodok bagian gentil tubuh marsinah tak sesuai dengan besar luka pada korban yakni 3 cm, dalam kesaksian ini idries menegaskan bahwa pendarahan bukan penyebab kematian marsinah , melainkan tembakan senjata api
Hampir 2 tahun setelah di temukan jasad marsinah , tepatnya pada tanggal 3 mei 1995 mejlis hakim kasasi membebaskan semua terdakwa dengan bebas murni, para terdakwa tak terbukiti melakukan perencanaan dan pembunuhan marsinah putusan inilah yang meyakinkan bahwa pihak bahwa sejak awal penyidikan kasus ini memang sudah kental dengan aroma rekayasa , dalam fakta lain terungkap , setiap tersangka yang diintrogasi di pakasa mengaku membuat skenario dan menggelar rapat untuk membunuh marsinah bahkan sebagai sumber dan bukti lain mengungkapkan , aat penangkapan petinggi dan karyawan PT CPS itu di bumbui tindakan kekerasan
hingga saat ini tiada yang tau siapa yang membunuh marsinah " persidangan dimaksudkan untuk mengaburkan tanggung jawab militer atas pembunuhan itu " tulis amnesty international dalam laporannya
menurut pandangan saya negara belum bisa menjalankan demokrasi dimana hak hak rakyat terutama hak asasi masih belum di penuhi yang seolah olah mengesampikan rakyat kecil dan lebih berpihak pada penguasa
terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H