Mohon tunggu...
Wildan Nanda Wicaksana
Wildan Nanda Wicaksana Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai dunia balap

Menulis merupakan hak bagi setiap manusia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Cooper T51, Mobil yang Merevolusi Penggunaan Mesin Belakang di Formula 1

26 Juni 2023   01:16 Diperbarui: 27 Juni 2023   14:15 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mobil balap F1. (Foto: ANSA VIA AP/DANIEL DAL ZENNARO via KOMPAS.ID)

Ini adalah kemenangan pertama sebuah mobil bermesin belakang dalam kejuaraan dunia.

Beberapa bulan setelah kemenangan bersejarah Moss, veteran Prancis Maurice Trintignant meraih kemenangan di jalanan sempit Monaco dengan menggunakan Cooper T45 terbaru milik Walker. 

Di sirkuit-sirkuit lebih cepat seperti Reims dan Monza, mobil-mobil Cooper kecil masih kalah jauh oleh pesaing dengan mesin yang lebih besar. 

T51 buatan Maddock pada tahun 1959 memulai gerakan mobil bermesin belakang dan untuk serangan serius dalam merebut gelar, Cooper membutuhkan mesin 2,5 liter yang diberikan oleh Coventry Climax.

Mesin empat silinder 2,5 liter Climax FPF adalah perkembangan terbaru dari mesin yang awalnya dikembangkan pada awal 1950-an untuk menggerakkan pompa pemadam kebakaran.

Meskipun jelas tidak dimaksudkan untuk balap, mesin ini dirancang oleh Walter Hassan dan Harry Mundy agar ringan dan bertenaga.

Kedua pria ini bukanlah orang asing dalam dunia mobil, dan tidak lama setelah itu mesin tersebut secara resmi debut dalam mobil balap. 

Selama beberapa tahun berikutnya, mesin tersebut secara bertahap berkembang ukurannya dan mendapatkan kepala silinder dengan konfigurasi dual overhead camshaft.

Dalam keadaan penuh, Climax FPF memiliki volume 2495cc, yang hampir mencapai batas 2,5 liter.

Dengan dua karburator twin-choke Weber, mesin ini menghasilkan sekitar 240 bhp. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pendahulunya yang lebih kecil, tetapi masih jauh di bawah mesin milik Ferrari dan BRM yang unggul.

Untuk T51, suspensi belakang yang sederhana diganti dengan double wishbones juga yang mengatasi masalah pengendalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun