Mohon tunggu...
Wildan Nanda Wicaksana
Wildan Nanda Wicaksana Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai dunia balap

Menulis merupakan hak bagi setiap manusia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jordan Ford 191, Mobil F1 Pertama Tim Jordan yang Sederhana Namun Memiliki Performa yang Menjanjikan

15 November 2022   11:32 Diperbarui: 15 November 2022   11:34 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jordan Ford 191, Foto: Nic Redhead/flickr.com

Sebanyak delapan mobil dimasukkan untuk pra-kualifikasi, dengan empat tercepat melanjutkan ke kualifikasi. Mereka harus membuat mobil F1 yang cepat berfungsi, mudah dipahami, cepat di lintasan serta mudah untuk diatur agar bisa bersaing di trek dan Jordan 191 memiliki semua kriteria tersebut. 

Anderson adalah pemimpin tim beranggotakan tiga orang yang terlibat dalam desain Jordan 191 tersebut, yaitu Andrew Green mengerjakan bagian suspensi, Mark Smith mengerjakan girboks dan Anderson bertugas mengerjaskan bagian bodi dan aerodinamika.

Mobil itu memiliki bentuk yang rapi dengan hidung terangkat dan diffuser belakang yang terkulai. 

Pada awalnya mereka menggunakan mesin milik Judd  namun mereka menggantinya dengan mesin dari Ford yang mana memaksa Anderson untuk mendesain ulang penutup mesin 191 dengan adanya sedikit tonjolan. 

Namun sayang, sponsor mereka yang telah menjadi sponsor mereka di ajang F3000, Camel beralih ke tim rivalnya, Benetton dan mau tak mau Jordan harus mencari sponsor lain dan mereka berhasil menekan kontrak dengan perusahaan minuman ringan, 7 Up sebagai sponsor utama tim Jordan. 

Warna hijau pada sponsor mereka membuat 191 terlihat jauh lebih baik. 

Pada bulan November 1990, 191 telah selesai dan mulai diuji coba oleh pembalapa veteran asal Inggris, John Watson di Silverstone. 

Umpan balik yang diberikan cukup baik dan uji coba lanjutan dilanjutkan di sirkuit Paul Richard. 

Pada akhirnya, tim Jordan memilih Andrea de Cesaris yang berpengalaman dan Bertrand Gachot dari Belgia yang berbakat untuk mengemudikan 191 bertenaga Ford di musim debutnya. 

Tim ini memulai debutnya di formula 1 dengan susah payah. Setelah awal tahun yang sulit, kedua pembalap tersebut menempati posisi keempat dan kelima di Grand Prix Kanada dan menghasilkan poin pertama Jordan Grand Prix hanya dalam balapan kelimanya.

Ketenaran Jordan 191 datang di Grand Prix Belgia di mana seorang pembalap muda Jerman direkrut untuk menggantikan Gachot, yang harus menjalani hukuman penjara dua bulan karena menyerang seorang sopir taksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun