Mohon tunggu...
Wildan Hakim
Wildan Hakim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen I Pengamat Komunikasi Politik I Konsultan Komunikasi l Penyuka Kopi

Arek Kediri Jatim. Alumni FISIP Komunikasi UNS Surakarta. Pernah menjadi wartawan di detikcom dan KBR 68H Jakarta. Menyelesaikan S2 Manajemen Komunikasi di Universitas Indonesia. Saat ini mengajar di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta dan Peneliti Senior di lembaga riset Motion Cipta Matrix.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kelasnya Tatap Muka, Ujiannya Tetap Daring

10 Januari 2023   16:17 Diperbarui: 19 Januari 2023   16:20 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mayoritas mahasiswa memilih opsi kedua. Untuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester, mereka memilih datang ke kampus. Namun pengerjaan ujiannya tetap secara online atau daring.

Artinya, saat mahasiswa berada di kelas, para mahasiswa akan membuka laptop dan kemudian mengakses elearning. Soal yang tersaji bisa langsung diakses dan dijawab.

“Saya lebih suka mengetik pak. Tulisan tangan saya jelek,” ujar salah satu mahasiswa memberikan alasannya.
Bagi dosen seperti saya, membaca tulisan tangan jauh lebih melelahkan daripada membaca tulisan yang diketik di elearning. 

Namun, memberi akses kepada mahasiswa untuk membuka laptop memungkinkan mereka membaca materi atau file. Jujur sih, ada kekhawatiran mahasiswa jadi lebih mudah mencontek jawaban. 

Inilah salah satu kesenangan dalam pembelajaran tatap muka. Dosen bisa langsung mengetahui respons dari para mahasiswanya.
Ada kedekatan emosional yang terbangun. Mahasiswa bisa menjadi subjek yang berhak menyampaikan pendapat dan dosen menanggapinya secara langsung.

Kuliah di Universitas Al-Azhar Indonesia memungkinkan hal ini terjadi. Saat ini, UAI memiliki enam fakultas dengan 19 program studi. Untuk FISIP, ada dua program studi yakni Hubungan Internasional dan Ilmu Komunikasi dan untuk Fakultas Hukum ada Program Studi Ilmy Hukum.

Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ada dua Prodi yakni Akuntansi serta Manajemen. Fakultas yang paling banyak Prodinya adalah Fakultas Sains dan Teknologi atau FST. Di fakultas ini adalah enam Prodi yang terdiri dari Teknik Industri, Informatika, Teknik Elektro, Biologi, Teknologi Pangan, dan Gizi.

Bagi yang ingin menjadi pendidik dan psikolog, bisa memilih Fakultas Psikologi dan Pendidikan atau FPP. Di FPP ada empat program studi yakni Bimbingan Konseling Islam, Pendidikan Agama Islam, Psikologi, dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

Di bidang bahasa dan budaya, Universitas Al-Azhar Indonesia memiliki empat program studi di bawah naungan Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya. Keempat program studi tersebut adalah Bahasa dan Kebudayaan Arab, Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok, Bahasa dan Kebudayaan Inggris, serta Bahasa dan Kebudayaan Jepang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun