Anak belajar keterampilan sosial seperti kerja sama, empati, dan pengelolaan konflik melalui hubungan dengan guru dan teman sebaya.
Lingkungan yang mendukung:
Sekolah yang mendorong inklusi, penghargaan, dan toleransi membantu perkembangan sosial-emosional yang sehat.
c. Teman Sebaya
Kelompok sebaya sebagai model perilaku:
Anak sering meniru perilaku teman sebaya dalam belajar tentang kerja sama, persaingan, dan pengelolaan konflik.
Dukungan emosional:
Teman dapat menjadi sumber dukungan emosional, terutama selama masa remaja.
d. Lingkungan Masyarakat
Norma sosial dan ekspektasi:
Masyarakat menentukan norma perilaku, seperti cara menunjukkan emosi dan interaksi sosial yang dianggap dapat diterima.