Mohon tunggu...
Wildan Gustiar Ichsan
Wildan Gustiar Ichsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Matematika S1 UNDIP

Saya saat ini menempuh pendidikan Matematika S1 di Universitas Diponegoro. Saya memiliki hobi bernyanyi dan olahraga. Makanan Favorit saya adalah nasi goreng.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memahami LGBT dan Pelecehan Seksual oleh Oknum LGBT

22 Oktober 2024   18:37 Diperbarui: 23 Oktober 2024   04:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6) Plus(+)
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, istilah LGBT juga meluas. Tanda + (plus) dalam LGBTQ+ menunjukkan bahwa ada lebih banyak orientasi seksual dan identitas gender yang beragam. Contoh identitas yang termasuk dalam LGBTQ+ adalah:

  • Aseksual: Individu yang tidak merasakan ketertarikan seksual atau romantis kepada orang lain.
  • Non-Binary: Seseorang yang tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai pria atau wanita.
  • Panseksual: Ketertarikan seksual atau romantis pada orang lain berdasarkan kepribadian mereka, tanpa memandang jenis gender atau orientasi seksual.
  • Interseks: Orang yang lahir dengan karakteristik seksual, hormon, dan genetik yang bervariasi, sehingga mereka tidak dapat dikategorikan sebagai laki-laki atau perempuan.

Faktor-faktor Penyebab Seseorang Menjadi LGBT

Ada beberapa faktor yang membuat seseorang cenderung menjadi bagian dari komunitas LGBT, antara lain:

  • Faktor Genetik

Salah satu penyebab seseorang menjadi bagian dari komunitas LGBT adalah faktor genetik. Ini berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Biasanya, orientasi seksual seseorang mulai berkembang saat masa pubertas, dan ketidakseimbangan hormon yang terjadi selama periode ini bisa memengaruhi orientasi seksual mereka. Penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan antara faktor genetik, ras, dan hormon terhadap orientasi seksual. Seseorang yang homoseksual bisa jadi memiliki dorongan genetik untuk berperilaku seperti itu. Untuk pria, karakteristik pria seperti suara, fisik, dan perilaku dipengaruhi oleh hormon testosteron. Jika kadar testosteron rendah, perilakunya bisa mirip dengan wanita. Secara medis, laki-laki normal memiliki kromosom XY, sedangkan perempuan XX. Namun, ada juga pria dengan genetik XXY, yang perilakunya bisa lebih mirip dengan wanita.

  • Faktor Lingkungan

Di samping faktor genetik, lingkungan juga berperan penting sebagai salah satu penyebab LGBT. Misalnya, ketika seseorang bergaul dalam komunitas LGBT, interaksi tersebut bisa memengaruhi orientasi seksual mereka. Selain itu, kondisi keluarga yang kurang harmonis, seperti orang tua yang sering bertengkar, mengalami kekerasan, atau bahkan bercerai, juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan seseorang mengidentifikasi diri dengan orientasi seksual tertentu. Pengalaman atau trauma masa kecil, seperti kekerasan dari orang tua, bisa membuat anak merasa semua pria atau wanita bersikap kasar. Ini bisa membuat anak tersebut mengembangkan kebencian terhadap jenis kelamin lain. Misalnya, wanita lesbian sering kali mengalami trauma akibat kekerasan dari pria baik dalam lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat. Selain itu, bagi transgender, sikap orang tua yang mengharapkan anak laki-laki atau perempuan juga memengaruhi identitas mereka.

  • Faktor Pengalaman Traumatis

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zaharuddin dan timnya pada tahun 2014 yang dipublikasikan dalam International Journal of Innovation and Scientific Research, pengalaman traumatis, seperti kekerasan seksual, dapat menjadi salah satu penyebab seseorang cenderung berorientasi seksual LGBT.

  • Faktor Moral dan Akhlak

Golongan homoseksual dapat bermunculan karena adanya pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh masyarakat dan semakin menipisnya kontrol sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan karena lemahnya iman dan pengendalian hawa nafsu serta karena banyaknya rangsangan seksual. Kerapuhan iman seseorang juga dapat menyebabkan segala kejahatan terjadi karena iman sajalah yang mampu menjadi benteng paling efektif dalam mengekang penyimpangan seksual. (eJournal Sosiatri-Sosiologi 2015)

  • Faktor Pengetahuan Agama yang Lemah

Kurangnya pengetahuan agama juga berperan dalam munculnya homoseksualitas. Pendidikan agama dan moral penting untuk membentuk akhlak dan karakter individu. Pemahaman yang baik tentang agama bisa jadi pertahanan terbaik untuk membedakan yang baik dan buruk.

Faktor Penyebab Oknum LGBT Melakukan Pelecehan Seksual

Dilansir dari klikdokter.com, menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, penyebab pelecehan seksual antar jenis kelamin sama dengan yang terjadi antara sesama jenis. Hal yang membedakan adalah bahwa pelakunya memiliki orientasi seksual yang sama.

Berikut beberapa alasan mengapa seseorang melakukan pelecehan seksual sesama jenis:

  • Pelaku Merasa Dominan
    Punya kekuasaan bisa jadi alasan pelaku melakukan pelecehan seksual, terutama di tempat kerja. Mereka bisa menyalahgunakan posisi yang dimiliki untuk menekan korban. Banyak kasus di mana atasan mengintimidasi bawahan secara seksual, biasanya karena pelaku melihat korban sebagai orang yang lemah atau rentan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun