Ditemukan secara eksklusif di Asia di pulau Sumatera dan Kalimantan, orangutan dibagi menjadi tiga spesies: Pongo pygmaeus di Kalimantan, Pongo abelii dan Pongo tapanulensis di Sumatera [4]. Sebagian besar, sekitar 90%, populasi orangutan berada di Indonesia.
Ancaman terhadap Kelangsungan Hidup Orangutan
Orangutan dihadapkan pada berbagai ancaman yang membahayakan keberadaan mereka. Konversi habitat dalam skala besar, didorong oleh kegiatan seperti deforestasi dan pengembangan lahan, sangat membahayakan ruang hidup mereka.Â
Selain itu, perburuan makanan dan perdagangan hewan peliharaan ilegal semakin melemahkan populasi mereka. Kegiatan ini, dikombinasikan dengan fragmentasi habitat, secara bersama-sama berkontribusi terhadap kondisi ekstrem populasi orangutan [4].
Konsekuensi Ekologis dari Hilangnya Habitat
Degradasi dan perusakan kawasan hutan dataran rendah di wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan telah mencapai titik kritis, dengan potensi konsekuensi yang luas baik bagi masyarakat lokal maupun ekosistem [5].Â
Bagi orangutan, hilangnya habitat hutan berarti hilangnya sumber makanan penting dan lingkungan hidup yang sesuai.Â
Antara tahun 1930 dan 2004, Kalimantan dan Sumatera mengalami kehilangan habitat orangutan setiap tahun berkisar antara 1,5% hingga 2%. Tingkat yang mengkhawatirkan ini menggarisbawahi urgensi upaya konservasi [5].
Upaya Konservasi Kolaboratif
Situasi mengerikan yang dihadapi orangutan telah menggerakkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk peneliti, pelestari lingkungan, badan pemerintah, dan berbagai organisasi.Â
Upaya kolaboratif ini berupaya mencari solusi efektif yang menjamin kelangsungan hidup primata tersebut sekaligus sejalan dengan tujuan yang lebih luas yaitu membina kesejahteraan masyarakat [5].Â