Jika kita cermati dengan baik, sejatinya semua agama sama-sama mengajak umatnya untuk menuju kebaikan, hanya saja memang setiap individu masyarakat memilki daya fikir dan nalar yang berbeda. Mereka berbeda dalam hal menyikapi hadirnya agama yang melekat dalam jasad serta tubuhnya. Bagi sebagian orang, agama hanya bentuk pengakuan diri yang harus diabadikan. Karenanya, sangat disayangkan jika agama lagi-lagi hanya menjadi sebuah lukisan dinding bagi hidup setiap individu.
Oleh karena itu, jika agama disebut sebagai wajah ganda bukanlah suatu pernyataan yang salah dan harus dipermasalahakan. Karena sejatinya dalam setiap kurun waktu definisi agama terus mengalami perkembangan atau penyempitan. Contoh saja, dalam kehidupan bermasyarakat sangat jelas, bahwa agama merupakan  kepercayaan, aturan hidup, rem bagi setiap roda jalur kehidupan, serta masih banyak lagi sudut pandang mana yang akan mendefinisikann.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H