Nadiem juga menegaskan bahwa program Merdeka Belajar bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dan guru untuk berinovasi dalam pengajaran.
Jusuf Kalla, sebagai mantan Wakil Presiden Republik Indonesia dan tokoh penting dalam dunia pendidikan, memiliki pandangan terkait Ujian Nasional (UN) yang sering menjadi topik perdebatan dalam kebijakan pendidikan di Indonesia.
Pandangan Jusuf Kalla tentang Ujian Nasional
1. Evaluasi Kualitas Pendidikan:Â
Kalla menganggap Ujian Nasional sebagai salah satu cara untuk mengevaluasi kualitas pendidikan di Indonesia. Ia percaya bahwa UN dapat memberikan gambaran tentang kemampuan siswa di seluruh Indonesia dan membantu menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
2. Perlu Reformasi:Â
Meskipun mendukung adanya UN, Kalla juga berpendapat bahwa sistem UN perlu direformasi. Ia menekankan pentingnya ujian yang tidak hanya mengukur aspek kognitif, tetapi juga keterampilan dan karakter siswa. Dengan demikian, ujian dapat lebih mencerminkan kemampuan holistik siswa. Kata beliau kita belajar karena ada ujian.
3. Mengurangi Tekanan:Â
Kalla mengingatkan bahwa UN seharusnya tidak menjadi sumber tekanan yang berlebihan bagi siswa dan guru. Ia mendorong agar sistem pendidikan lebih fokus pada proses belajar yang menyenangkan, bukan hanya pada hasil ujian semata.
4. Alternatif Penilaian:Â
Kalla juga menyatakan perlunya mempertimbangkan alternatif penilaian selain UN, yang dapat mencakup penilaian berbasis proyek, portofolio, atau penilaian formatif yang lebih berfokus pada perkembangan siswa sepanjang tahun.