Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mari Kita Belajar dari Guru Ideal dan Kepala Sekolah Inspiratif

19 Mei 2024   21:15 Diperbarui: 19 Mei 2024   21:15 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MARI KITA BELAJAR DARI GURU IDEAL DAN KEPALA SEKOLAH INSPIRATIF

Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd

Mari belajar menjadi kepala sekolah inspiratif. Itulah topik tulisan Omjay kali ini. Omjay sendiri belum pernah menjadi kepala sekolah. Jadi masih belajar kepada kawan-kawan guru yang sudah diberikan amanah menjadi kepala sekolah.

Pertama kali diterima mengajar menjadi seorang guru di tahun 1994, Omjay dipertemukan dengan dua orang wakil kepala sekolah bidang akademik. Pertama Bapak Marsudiono wakil kepala sekolah SMA Labschool Jakarta dan Bapak Taryitno wakil kepala sekolah SMP Labschool Jakarta.

Keduanya kemudian terpilih menjadi kepala sekolah SMP Labschool Jakarta secara bergantian. Selama kepemimpinan mereka Omjay belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin sekolah. Bapak Marsudiono dan Bapak Taryitno kini telah tiada dan meninggalkan nama baik buat kami para penerusnya di SMP Labschool Jakarta.

Setelah itu, kepemimpinan berganti dengan kepala sekolah yang bernama Bapak Ali Chudori kepala sekolah yang baik hati. Berkat bimbingan beliau, Omjay diberikan kesempatan untuk kuliah S2 dan S3. Banyak kemudahan, dan ilmu pengetahuan baru Omjay dapatkan selama kuliah di Pascasarjana UNJ.

Setelah Bapak Ali Chudori habis masa jabatannya, beliau ditugaskan menjadi kepala sekolah SMA Labschool Cibubur. Bapak Asdi Wiharto wakil kepala sekolah bidang kesiswaan naik menjadi kepala sekolah SMP Labschool Jakarta berikutnya.

Berkat kepemimpinan Bapak Asdi Wiharto SMP Labschool Jakarta semakin berprestasi, dan semakin banyak diminati oleh para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di SMP Labschool Jakarta. SMP Labschool Jakarta juga ditunjuk sebagai salah satu sekolah penggerak oleh Kemdikbudristek.

Omjay banyak belajar dari Bapak Asdi Wiharto. Suatu hari Omjay mendapatkan tugas calon guru penggerak angkatan 7 DKI Jakarta untuk mewawancarai beliau lewat aplikasi zoom. Alhamdulillah beliau berkenan membagikan ilmu, dan pengalamannya selama memimpin SMP Labschool Jakarta.

Kini jabatan kepala sekolah di SMP Labschool Jakarta dan juga SMP Labschool Kebayoran akan berakhir. Para guru ditawarkan untuk mencalonkan diri sebagai kepala sekolah.

Berdasarkan sejarah di Labschool, rata-rata yang menjadi kepala sekolah adalah guru yang sudah pernah menjadi wakil kepala sekolah. Baru Bapak Raidil Fitrah yang diberi amanah menjadi kepala sekolah SMA Labschool Cirendeu tanpa menjabat wakil kepala sekolah terlebih dahulu.

Dari kisah tersebut, mereka yang belum pernah menjadi wakil kepala sekolah ternyata bisa memimpin sekolah, dan menjadi kepala sekolah inspiratif. Jadi mereka yang belum pernah menjadi kepala sekolah akan ketahuan gaya kepemimpinan yang digunakan kalau guru tersebut telah diberi kepercayaan atau amanah sebagai kepala sekolah. Guru yang belum pernah menjadi wakil kepala sekolah diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi calon kepala sekolah oleh Pengelola Sekolah Labschool (PSL) YP-UNJ. Bagi Omjay ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.

Di SMA Labschool Jakarta, Omjay juga belajar menjadi seorang pemimpin dari bapak Arief Rachman. Beliau menjadi kepala sekolah SMA Labschool Jakarta dengan wakilnya Bapak Fakhruddin dan ibu Ulya Latifah. Setelah Bapak Arief Rachman ditugaskan menjadi kepala pengembang Pendidikan Labschool, Bapak Fakhruddin dan ibu Ulya Latifah ditugaskan menjadi kepala sekolah SMA Labschool Jakarta, dan kepala SMA Labschool Kebayoran.

Sekarang kepala sekolah SMA Labschool Jakarta dipimpin oleh pak Suparno Sastro. Beliau terpilih menjadi kepala sekolah inspiratif Kemdikbudristek bersama ibu Yati Suwartini kepala SMP Labschool Kebayoran. Video yang mereka buat memang sangat inspiratif, dan membuat kita belajar menjadi kepala sekolah inspiratif.

Kami di APKS PGRI pernah mengundang pak Suparno dan ibu Yati Suwartini untuk menjadi narasumber kepala sekolah inspiratif. Ternyata memang super sekali. Mereka memang layak menyandang predikat kepala sekolah inspiratif.

https://www.youtube.com/live/E5x-EiMZq0A?si=zzHtfGlPUiFhdKyo

Kemarin Omjay memutar kembali rekaman video cara mereka menyampaikan presentasi kepada peserta webinar kepala sekolah inspiratif. Kepemimpinan manajerial mereka memang patut diacungi jempol. Dewan juri di Kemdikbudristek memang tak salah memilih mereka menjadi kepala sekolah inspiratif Indonesia.

Bagaimana caranya agar kita mampu menjadi kepala sekolah inspiratif?

Kita harus memberikan teladan yang baik kepada guru lainnya. Kita juga harus memiliki semangat kolaboratif yang tinggi. Mampu memotivasi guru dan siswa untuk berprestasi dan berdedikasi. Kepala sekolah harus mampu membangun super tim sehingga sekolah yang dipimpinnya menjadi unggul di masyarakat berpengetahuan.

Omjay menjadi teringat ketika Bapak Arief Rachman menjadi kepala sekolah SMA Labschool Jakarta. Beliau banyak memberikan motivasi kepada kami guru muda agar terus semangat belajar sepanjang hayat. Beliau memang orator ulung. Setiap kali memimpin upacara dan memberikan pidato, semangat kami dibuat menyala, dan semakin bersemangat untuk berkolaborasi.

Sebuah pertanyaan reflektif dilontarkan kepada Omjay sendiri. Sanggupkah Omjay menjadi kepala sekolah inspiratif seperti mereka?

Rasanya berat sekali, dan Omjay belum layak seperti mereka. Oleh karenanya Omjay harus banyak belajar kepemimpinan dari mereka. Mereka mampu mengelola sekolah swasta yang banyak diminati masyarakat berpengetahuan. Tak mudah seperti mereka. Tapi bisa Omjay lakukan bila diberi kesempatan dan amanah memimpin sekolah di bawah naungan PSL Yayasan Pembina UNJ.

Mutu kepemimpinan Kepala Sekolah di Labschool sangat ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor tersebut di antaranya adalah faktor akademik, kepribadian, pengalaman, kreativitas, inovatif dan kecenderungan untuk selalu mencapai prestasi secara maksimal dengan dukungan dari berbagai unsur yang selama ini menjadi jejaring dan mitra sekolah. Dengan kata lain, menjadi kepala sekolah di Labschool tentu tidaklah mudah.Perlu kerja cerdas, dan kerja Ikhlas untuk mewujudkannya.

Kini ada pemilihan calon kepala sekolah dari unit masing-masing. Calon kepala sekolah semuanya harus mengikuti proses seleksi. Mereka yang terbaik akan diberi amanah dan tanggungjawab sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu mebangun koloni yang baik dan mampu memimpin semua guru dengan baik.

Omjay banyak membaca tugas kepala sekolah baik melalui buku atau membaca di internet. Sungguh berat sekali menerima Amanah sebagai kepala sekolah. Omjay serahkan semuanya kepada Allah SWT. Bila memang sudah saatnya, pasti Allah SWT akan memberikan amanah tersebut kepada orang yang memang layak untuk menjadi seorang pemimpin. Syaratnya Shidiq, tabligh, amanah, dan Fathonah. Seorang kepala sekolah mampu menjadi pemimpin spiritual yang mampu menggerakkan orang lain dengan hatinya.

Itulah sedikit kisah Omjay tentang belajar menjadi kepala sekolah inspiratif. Perlu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas agar apa yang dikerjakan dibalas dengan pahala yang melimpah dari Allah SWT. Terus bergerak dan tergerak untuk melanjutkan merdeka belajar. Ayo kita terus bergerak bersama. Iman, ilmu, dan amal akan selalu menjadi moto kita bersama di Labschool UNJ.

Proses Penyeleksian dan pengangkatan Kepala Sekolah harus melibatkan semua unsur sebagai bagian dari syarat akseptabilitas dan keterlibatan aktif dalam memajukan Labschool UNJ. Ituulah yang diharapakan PSL UNJ.

Guru-guru yang memiliki potensi kecakapan, dan profesionalitas sebagai Kepala Sekolah perlu aktif turut serta dalam proses seleksi yang didasarkan prinsip-prinsip: demokratis, transparansi, dan memberikan peluang untuk semua pendidik di lingkungan Labschool.

Kepala Sekolah yang terpilih kemudian, diharapkan mampu bekerjasama dengan seluruh warga Labschool untuk bersama menghadapi tantangan pendidikan dan perkembangan dunia global yang sangat kompetitif. Tujuan akhirnya tentu saja, sekolah-sekolah Labschool UNJ dapat menjadi sekolah terbaik sebagai persemaian tunas bangsa sebagaimana yang selama ini telah dan akan terus dibangun.

Guru yang diberi amanah sebagai kepala sekolah adalah guru penggerak yang sebenarnya. Hal itu sudah dicontohkan oleh para kepala sekolah labschool yang telah diberi amanah memimpin sekolah di bawah naungan PSL YP-UNJ.

Perlu kita ketahui. Guru penggerak belum tentu guru ideal di depan murid. Bisa jadi guru penggerak hanya ideal di depan laptop, dan tidak ideal di depan semua muridnya. Sebab fokusnya bukan kepada murid, tapi jabatan yang akan dicapainya seperti jabatan kepala sekolah dan pengawas sekolah. Sebab lulusan guru penggerak kemdikbudristek dijanjikan jabatan tersebut di sekolah negeri. Sedangkan di sekolah swasta seperti Labschool, sertifikat guru penggerak tidak berlaku.

Guru ideal adalah dambaan peserta didik atau semua muridnya. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Hanya memberi tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia. Itulah yang Omjay ketahui selama lebih dari 30 tahun menjadi guru di Labschool UNJ.

Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil airnya, semakin jernih airnya. Ilmunya mengalir bening, dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya.

Guru ideal adalah guru yang mengusai ilmunya dengan baik. Guru mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Guru diisukai oleh peserta didiknya, karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami.

Ilmunya mengalir deras dan terus bersemi di hati para anak didiknya. Tapi, guru pun harus bisa menerima kritikan dari peserta didiknya. Dari kritik itulah guru dapat belajar dari para peserta didiknya. Guru tidak boleh alergi dengan kritik.

Guru ideal justru harus belajar dari peserta didiknya. Dari mereka guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik (feedback).

Benarkah sosok guru ideal itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini? Apakah guru ideal hanyalah guru yang sudah lulus sertifikasi guru? Atau guru yang sudah ikut program pendidikan guru penggerak kemdikbudristek? Benarkah demikian?

Dari hasil perenungan Omjay yang mendalam, dan juga hasil wawancara dengan teman-teman guru di mana penulis bertugas didapatkan pendapat yang beragam dan mengerucut pada tiga pendapat tentang guru ideal.

Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho dari Tuhan penguasa dan pemilik bumi serta isinya, Allah SWT.

Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Hanya memberi tak harap kembali. Dia mendidik dengan hatinya. Kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Itulah sebenarnya kasta tertinggi seorang guru. Wajahnya selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Salam, Sapa, Senyum, Syukur, dan Sabar).

Kedua, Guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampai yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki keempat sifat itu adalah guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti yang luhur. Akhlaknya sangat mulia, dan pendidikan karakter guru kuasai untuk menciptakan profil pelajar Pancasila, dan pemimpin masa depan.

Guru selalu berkata benar (tidak pernah berbohong), mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat tersebut di atas harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya karena memiliki motto iman, ilmu, dan amal. Memiliki iman yang kuat, menguasai ilmunya, dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.

Terakhir, Guru yang ideal menurut Omjay yang diambil dari berbagai sumber adalah guru yang memiliki 6 kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki terpancar jelas dari karakter dan prilakunya sehari-hari. Baik ketika mengajar, ataupun dalam hidup ditengah-tengah masyarakat.

Keenam kecerdasan itu adalah: kecerdasan intelektual, moral, sosial, emosional, spiritual, dan motorik. Kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan moral, Mengapa? Bila kecerdasan intelektual tidak diimbangi dengan kecerdasan moral akan menghasilkan peserta didik yang hanya mementingkan keberhasilan ketimbang proses, segala cara dianggap halal, yang penting target tercapai semaksimal mungkin.

Inilah yang terjadi pada masyarakat kita, sehingga kasus korupsi merajalela di kalangan orang terdidik. Karena itu kecerdasan moral akan mengawal kecerdasan intelektual sehingga akan mampu berlaku jujur dalam situasi apapun. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.

Selain kecerdasan intelektual dan moral, kecerdasan sosial juga harus dimiliki oleh guru ideal agar tidak egois, dan selalu memperdulikan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Guru pun harus mampu bekerjasama dengan karakter orang lain yang berbeda. Kecerdasan emosional harus ditumbuhkan agar guru tidak mudah marah, tersinggung, dan melecehkan orang lain.

Guru juga memiliki kecerdasan spiritual. Guru tahu untuk siapa dia hidup, dan kepada siapa dia meminta pertolongan. Guru selalu dekat dengan Allah SWT. Guru senantiasa menjalankan perintah Allah, dan menjauhi semua larangan Allah.

Sedangkan kecerdasan motorik diperlukan agar guru mampu melakukan mobilitas tinggi sehingga mampu bersaing dalam memperoleh hasil yang maksimal. Kecerdasan motorik harus senantiasa dilatih agar guru dapat menjadi kreatif dan berprestasi.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila kita sebagai guru berlomba-lomba untuk menjadi sosok guru yang ideal. Ideal di mata peserta didik, ideal di mata masyarakat, dan ideal di mata Sang Maha Pemberi. Bila semakin banyak guru ideal yang tersebar di sekolah-sekolah kita, maka sudah dapat dipastikan akan banyak pula sekolah-sekolah berkualitas yang mampu membentuk karakter siswa memiliki budi pekerti yang luhur.

Semoga sosok guru ideal ada dalam diri setiap guru penggerak yang menjadi kepala sekolah. Sebab sejatinya semua guru adalah guru penggerak. Guru mampu menjadi pemimpin pembelajaran, dan membuat semua muridnya berprestasi dengan minat dan bakatnya. Guru juga memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial sehingga terpilih menjadi seorang kepala sekolah yang inspiratif. Mari kita belajar kepada kepala sekolah inspiratif.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog http://wijayalabs.com

Sumber gambar dokpri
Sumber gambar dokpri

Bahan Bacaan:

  • Guru Penggerak Belum Tentu Guru Ideal di Depan Murid Halaman all - Kompasiana.com
  • Mari Belajar dari Kepala Sekolah Inspiratif Halaman all - Kompasiana.com
  • Guru Ideal (Sebuah Kado untuk Hari Guru) - Kompasiana.com
  • Jadi Guru Penggerak itu Berat, Kamu Tak akan kuat! Halaman all - Kompasiana.com
  • Refleksi Guru Penggerak di Akhir Tahun 2023 Halaman all - Kompasiana.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun