Kecerdasan buatan akan jauh lebih pintar dari guru dan dosen yang tidak mau berubah. Sebagai kaum pendatang atau digital imigran, pendidik harus belajar tentang pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan.
Siapa orang yang bertanggung jawab dengan persoalan pendidikan?
Kita semua sebagai warga negara indonesia harus ikut bertanggung jawab dalam mencerdaskan bangsa. Jangan semuanya diserahkan kepada guru di sekolah, dan dosen perguruan tinggi.
Malam ini 72 organisasi profesi guru diundang Kemdikbud ristek untuk mengikuti kegiatan persiapan peringatan hari pendidikan nasional tahun 2024. Rencana akan dilaksanakan hari Jumat, 3 Mei 2024 di stadion indoor Arema Senayan Jakarta pusat.
Bagaimana seorang pendidik bekerja dengan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan?
Nah, pendidik bekerja dengan hati dan ini tidak kita temui dalam robot buatan manusia. Mereka para robot bekerja hanya berdasarkan perintah atau instruksi manusia.
Pendidik yang cerdas akan menggunakan kecerdasan buatan untuk membantunya dalam menjalankan tugas profesionalnya. Robot tidak akan mampu menanamkan karakter yang baik dan membuat anak manusia menjadi manusia dewasa yang berakhlak mulia atau akhlaq Karimah.
Mengapa seorang pendidik harus mampu menguasai kecerdasan buatan?
Sebab kitalah manusia yang menyuruh mereka para robot itu bekerja untuk memudahkan pekerjaan manusia. Bukan malah manusia yang dijadikan robot dan takluk kepada kecerdasan buatan atau AI yang memang sengaja diciptakan untuk membantu kerja manusia yang malas berpikir tingkat tinggi. Seolah AI adalah segalanya dan dapat dijadikan tempat bertanya.
Kapan seorang pendidik mulai bekerja secara profesional?