Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menang dengan Cara Jujur adalah Kemenangan yang Terhormat, Begitu Juga Sebaliknya!

19 Februari 2024   10:26 Diperbarui: 19 Februari 2024   10:26 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menang dengan cara jujur adalah kemenangan yang terhormat . Begitu juga sebaliknya!" 

https://www.youtube.com/watch?v=Y0SU02pJlrE


Pendahuluan

Asyik juga menonton acara debat panas di Kompas TV yang dipandu oleh Rosi di edisi spesial pemilu. Para narasumber menyampaikan pikirannya dan argumentasi sehingga penonton dibuat berpikir bahwa politik itu memang sulit dicerna dengan akal sehat. Kita bisa tertawa terbahak-bahak.

Litbang Kompas dan sejumlah lembaga survei telah merilis hasil hitung cepat Pilpres 2024 pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul 58,73%. 

Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan problem hari ini apakah akan dihasilkan melalui elektoral namun dibatalkan oleh moral. Kemudian nantinya kemenangan ini akan ditentukan oleh margin of error atau margin of terror.  

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menanggapi hasil tersebut adalah suara rakyat. Menurut Qodari, pemilih kita terbagi dua yakni yang puas dengan kinerja jokowi dan yang tidak puas.  

Di sisi lain, CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah menyebut Pilpres ini sarat dengan praktik nepotisme. Menurutnya, ini bukan hanya soal moral, tapi pelanggaran konstitusi.  

Peneliti Utama Politik BRIN Siti Zuhro melihat hampir semua lini telah diintrusi dalam penyelenggaraan Pilpres 2024, baik melalui aparatur negara, ASN, hingga birokrasi. 

Bawaslu sebagai Badan Pengawas Pemilu mestinya agar dapat bekerja efektif untuk mencegah dan mengawasi langsung jalannya pesta demokrasi. Apalagi jika ada laporan dugaan kecurangan mestinya langsung tanggap bereaksi.  

Sementara itu, salah satu Tokoh Gerakan Nurani Bangsa yakni Alissa Wahid mempertanyakan siapa di balik pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Gibran? Sebab ia melihat, ada juga faktor Jokowi di luar 6 kandidat yang berkontestasi di Pilpres 2024 saat ini.

Bicara politik adalah bicara kepentingan partai politik dan bukan bicara untuk rakyat. Walaupun terkadang rakyat dijadikan tumbal kekuasaan. Jadi harap dimaklumi bila kita bicara politik, maka akan ada kepentingan di sana. Kepentingan orang yang ingin berkuasa. Ada yang ingin melanjutkan dan ada yang ingin melakukan perubahan. Jadi kita sebagai masyarakat berpengetahuan, sebaiknya ojo kesusu, kita tunggu dengan sabar hasil pemilu di KPU.

Dahulu kawan sekarang lawan politik bisa menjadi renungan dan bahan tertawa kita semua. Bisa jadi dahulu lawan sekarang kawan. Seperti halnya Prabowo dan Joko Widodo. Itulah politik dan kita harus tersenyum menyaksikan hal tersebut.

Pemilihan umum telah memanggil kita. Seluruh rakyat tentu menyambut dengan gembira. Hak demokrasi Pancasila harus terjaga. Untuk Indonesia merdeka.

https://www.youtube.com/watch?v=kpOtWu1nSQ0


Dalam pemilu seharusnya tidak boleh ada kecurangan. Kalau sampai ada kecurangan atau kebohongan, maka penguasa akan kehilangan moral kejujuran, dan ini akan berbahaya bagi kehidupan bangsa dan negara. Akan terjadi korupsi uang negara, karena penyelenggara tidak jujur. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan banyak bekerja memenjarakan koruptor.

Apa yang harus anda lakukan ketika melihat kecurangan pemilu di depan mata?

Anda jangan diam dan segera laporkan kepada badan pengawas pemilu dan selesaikan masalah hukum di mahkamah konstitusi. Bila anda tidak puas, maka demo bisa dilakukan dan anda bisa ajak orang lain untuk berdemo. Asalkan demonya tertib dan tidak anarkis.

Siapa yang jujur dalam hasil perhitungan suara dalam pemilihan umum akan dihormati oleh siapapun. Jadi kita hormati hasil perhitungan suara dari KPU dan kita tunggu dengan sabar dan damai. Jangan sampai kita perang saudara yang membuat Indonesia menjadi pecah. Ini sangat berbahaya buat rakyat Indonesia.

Kapan kita harus bertindak bila melihat ada kecurangan?

Kalau bukti sudah lengkap dan bukan berdasarkan asumsi atau berita bohong alias hoaks, segera dilaporkan kepada lembaga yang berwenang. Sebab Indonesia ini negara hukum dan tidak ada hukum rimba berlaku di negara kita. Hukum harus di atas kekuasaan.

Kalau anda takut bersuara dan tidak berani menyampaikan adanya kecurangan bagaimana? Anda bisa meminta pertolongan orang lain yang bisa membantu dan melindungi anda di mata hukum seperti tim pemenangan masing-masing paslon.

Dimana anda dapat melaporkan kecurangan yang terjadi dalam pemilu tahun 2024 ini?

Laporkan kepada lembaga yang berhak menangani hasil perhitungan suara di badan pengawas pemilu atau Bawaslu dan mahkamah konstitusi. Laporan anda tentu saja cukup bukti di mata hukum dan membuat anda menerima kenyataan.

Kalau Omjay melihat sendiri tidak ada kecurangan di Tempat Pemungutan Suara atau TPS. Sebab di dalam TPS banyak sekali saksi dari parpol, pilpres, dan panwaslu. Jadi sangat sulit berlaku curang di TPS. Entah di TPS lainnya, Omjay belum tahu.

Hal yang sulit dilakukan di TPS akan mudah dilakukan di tahap selanjutnya bila petugas input data sengaja memasukkan data yang tidak sesuai dengan hasil suara di TPS. Hal ini tentu saja harus terus dikawal oleh banyak pihak yang berkepentingan dengan hasil pemungutan suara. Data manual akan menjadi data digital bila sudah dimasukkan ke dalam komputer dan disebarkan lewat internet.

Mengapa ada tuduhan kecurangan dari mereka yang kalah?

Sebab mereka menemukan kecurangan yang sistematis dilakukan oleh Paslon lainnya. Tentu saja dengan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Mereka yang menuduh adanya kecurangan itu bukan orang biasa dan mereka sangat mengerti hukum.

Bagaimana bila ternyata hasil perhitungan suara cepat atau quick count ternyata terbukti benar?

Mereka yang kalah harus legowo dan menerima kekalahan. Bila semua itu bisa dibuktikan bahwa hasil suara adalah hasil yang nyata atau real dan bisa dibuktikan kebenarannya.

Menarik juga apa yang disampaikan pak Qodari dalam video di atas. Klik https://www.youtube.com/watch?v=Y0SU02pJlrE

Banyak orang yang tidak membaca informasi di internet dan media sosial. Golongan menengah kebawah hanya melihat penguasa sekarang sudah bagus dan harus terus dilanjutkan dengan memilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka paslon 02.

Tapi mereka melihat bahwa Paslon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka lebih banyak dipilih, karena mereka dianggap lebih layak memimpin Indonesia sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Republik Indonesia.

Anda mungkin tidak sependapat, namun itulah kenyataan pahit yang harus diterima bila memang tidak ada kecurangan dalam pemilu bagi pemilih yang berbeda pilihan. Paslon 01 dan 03 sebaiknya mulai mengumpulkan alat bukti untuk disampaikan ke KPU pusat dan Bawaslu.

KPU pusat dan Bawaslu harus menjadi wasit yang independen dan jujur dalam pemilu bila ingin pemilu ini berjalan jujur dan adil. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Kita harus berjiwa kesatria bila ternyata hasil quick count sama dengan hasil di KPU.

Penutup

Demikianlah kisah Omjay kali ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. Menang dengan jujur adalah cara terhormat menerima kemenangan. Kejujuran kunci keberhasilan dan kesuksesan.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Sumber gambar dokpri
Sumber gambar dokpri

Guru penggerak seharusnya semakin dekat dengan muridnya dan bukan semakin menjauh dengan muridnya.

Baca: Guru Penggerak Kok Malah Semakin Jauh dari Muridnya?

Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun