Bawaslu sebagai Badan Pengawas Pemilu mestinya agar dapat bekerja efektif untuk mencegah dan mengawasi langsung jalannya pesta demokrasi. Apalagi jika ada laporan dugaan kecurangan mestinya langsung tanggap bereaksi. Â
Sementara itu, salah satu Tokoh Gerakan Nurani Bangsa yakni Alissa Wahid mempertanyakan siapa di balik pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Gibran? Sebab ia melihat, ada juga faktor Jokowi di luar 6 kandidat yang berkontestasi di Pilpres 2024 saat ini.
Bicara politik adalah bicara kepentingan partai politik dan bukan bicara untuk rakyat. Walaupun terkadang rakyat dijadikan tumbal kekuasaan. Jadi harap dimaklumi bila kita bicara politik, maka akan ada kepentingan di sana. Kepentingan orang yang ingin berkuasa. Ada yang ingin melanjutkan dan ada yang ingin melakukan perubahan. Jadi kita sebagai masyarakat berpengetahuan, sebaiknya ojo kesusu, kita tunggu dengan sabar hasil pemilu di KPU.
Dahulu kawan sekarang lawan politik bisa menjadi renungan dan bahan tertawa kita semua. Bisa jadi dahulu lawan sekarang kawan. Seperti halnya Prabowo dan Joko Widodo. Itulah politik dan kita harus tersenyum menyaksikan hal tersebut.
Pemilihan umum telah memanggil kita. Seluruh rakyat tentu menyambut dengan gembira. Hak demokrasi Pancasila harus terjaga. Untuk Indonesia merdeka.
https://www.youtube.com/watch?v=kpOtWu1nSQ0
Dalam pemilu seharusnya tidak boleh ada kecurangan. Kalau sampai ada kecurangan atau kebohongan, maka penguasa akan kehilangan moral kejujuran, dan ini akan berbahaya bagi kehidupan bangsa dan negara. Akan terjadi korupsi uang negara, karena penyelenggara tidak jujur. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan banyak bekerja memenjarakan koruptor.
Apa yang harus anda lakukan ketika melihat kecurangan pemilu di depan mata?
Anda jangan diam dan segera laporkan kepada badan pengawas pemilu dan selesaikan masalah hukum di mahkamah konstitusi. Bila anda tidak puas, maka demo bisa dilakukan dan anda bisa ajak orang lain untuk berdemo. Asalkan demonya tertib dan tidak anarkis.