Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Guru Diobok-obok Sertifikat Online, dan ikut Webinar Sosialisasi Supaya Nambah Point di Aplikasi PMM

19 Januari 2024   11:21 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:57 51981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja guru menjadi aktor dan artisnya dengan sutradara dirjen GTK Kemdikbudristek. PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NOMOR 7607/B.B1/HK.03/2023 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KEPALA SEKOLAH menjadi sumbernya. 

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Seorang kawan kepala sekolah dari provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT mengirimkan pesan penting ke Omjay.

Selamat malam pak Wijaya.

Sejauh ini Pengelolaan Kinerja di PMM makin mendapat sorotan, baik kritis maupun dukungan dengan motivasi; muncul diklat-diklat online dengan objek pengelolaan kinerja di PMM. Luar biasa dampak Perdirjen GTK Kemdikbudristek.

BBGP atau Balai Besar Guru Penggerak telah membuat Panduan Kegiatan Webinar Sosialisasi Fitur Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah Di Platform Merdeka Mengajar Bagi Penggerak Komunitas Belajar di Wilayah Indonesia. 

Lalu bagaimana yang bukan guru penggerak kemdikbudristek? Bagaimana dengan guru non PNS yang mengajar di sekolah swasta?

Seolah-olah hanya guru penggerak produk kemdikbudristek yang tahu dan paham pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah. Sementara guru lainnya hanya diminta mendengarkan saja sosialisasinya. OMG.

WhatsApp Group berlabel "Guru Penggerak" berubah menjadi WA Group Sosialisasi Kinerja guru PNS, padahal tidak semua guru penggerak itu guru PNS. Mereka seolah-olah egois dan otoriter. Buat yang tak setuju, WA Group langsung ditutup. Adminnya berpikir semua peserta WA Group harus menuruti kemauan admin.

https://www.kompasiana.com/wijayalabs/65a77614de948f30f13b4da2/ayo-kita-belajar-4-pilar-literasi-digital

Kalau ganti presiden dan mendikbudristek, sebaiknya BBGP dibubarkan saja. Termasuk juga program pendidikan guru penggerak. Di sekolah, guru seakan-akan terbagi 2, guru penggerak dan bukan guru penggerak. Mereka yang lulus guru penggerak terkesan sombong dan jumawa (walaupun tidak semuanya). Padahal sejatinya semua guru di sekolah adalah guru penggerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun