Tukang tahu datang langsung mengantar tahunya ke jalan pak Oyon. Pak Agus tinggal belanja toge dan bahan lainnya. Kerupuk putih sudah dibungkus dari rumah. Jadi kalau ada yang mau beli tinggal dikasih saja bersama bungkus kupat tahunya.
Tadinya Omjay pikir bungkus kupat tahunya dari kertas koran Bekas. Ternyata dari buku lembar kerja siswa atau LKS yang sudah dijual ke pemulung. Katanya kertas lagi mahal. Jadi beliau pakai kertas buku LKS yang sudah tidak terpakai. Harganya jauh lebih murah daripada beli koran bekas.
Dimana tempat mangkal kupat tahu mang Agus yang ada di kota Bandung?Â
Tempat mangkalnya di jalan pak Oyon no. 18 rt006 RW 08 kelurahan Jamika kecamatan Bojong Kaler kota Bandung. Gerobaknya mangkal persis di samping toko mang Yadi. Beliau tinggal di dekat pasar burung Bandung katanya. Beliau suka dibantu anak bungsu laki-laki dalam berjualan kupat tahu.
Alhamdulillah Omjay bersyukur dapat sarapan kupat tahu mang Agus yang lezat di kota Bandung. Harganya memang harga kaki lima tapi rasanya bintang lima. Kerupuk putihnya juga tak kalah gurih dan renyahnya.
Kalau teman-teman ke kota Bandung, jangan lupa mampir menikmati kupat tahu mang Agus yang lezat. Kawan-kawan bisa parkir mobilnya di depan jalan Jamika atau pak Oyon. Omjay jamin tidak akan menyesal menikmati kupat tahu mang Agus yang lezat.
Rahasia kenikmatan kupat tahunya sudah Omjay buka hari ini. Ternyata mang Agus menggunakan bumbu yang pas dengan lidah orang Sunda Asli. Pantes saja banyak yang beli. Bukan hanya urang Sunda asli atau USA, tapi juga orang Bekasi seperti Omjay yang ikut ketagihan dengan kupat tahunya. Omjay juga jadi belajar dari bungkus LKS yang dijadikan bungkus lapisan kedua. Jadi ingat film rumah masa depan. Dimana Sangaji belajar dari bungkus koran dan buku Bekas.