Seorang sahabat guru yang aktif di kegiatan MKKS, mengirimkan informasi webinar nasional. Temanya tentang Pembelajaran yang memerdekakan peserta didik. Saya senang sekali mendapatkan informasi ini, karena materinya sangat dibutuhkan oleh guru di seluruh Indonesia.
Konsep merdeka belajar peserta didik adalah belajar tanpa tekanan, belajar menyenangkan dan menantang, mengeksplorasi secara mandiri, dapat mengemukakan gagasan sendiri dan berkolaborasi dengan sesama dan dapat mengekspresikan ide-ide kreatif dan inovatif.
Pembelajaran yang memerdekakan memberi ruang kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan gaya belajarnya. Guru harus mengenal karakteristik masing-masing peserta didik. Pembimbingan dilakukan sesuai dengan minat, bakat, dan potensi peserta didik (membangun mimpi, vision, passion). Hal itulah yang seharusnya dikuasai oleh seorang guru dalam merdeka belajar dan merdeka mengajar.
Jangan pernah menyalahkan seekor ikan karena dia tidak bisa memanjat pohon, demikian pula dengan binatang yang bernama monyet, tak elok bila kita menganggapnya bodoh, karena monyet tak mampu berenang. Setiap hewan atau binatang punya kemampuan masing-masing.
Demikian pula dengan peserta didik kita di sekolah. Masing-masing siswa atau murid memiliki keunikan sendiri; berbeda potensi dan kemampuan, bakat, minat, dan gaya belajar. Biarkan mereka menemukan potensi uniknya. Guru harus mampu menemukan potensi unik itu sehingga tidak memaksa peserta didik untuk menguasai semua mata pelajaran.
Pembelajaran yang MEMERDEKAKAN Kemerdekaan atau kebebasan bukanlah sikap semuanya sendiri. Atau mau menang sendiri. Kemerdekaan mengarah pada sikap penghargaan akan keunikan serta kekhasan masing-masing individu sebagai pribadi.Â
Kemerdekaan pribadi setiap orang dibatasi oleh kemerdekaan orang lain (SMU deBritto, 1999). Aturan bersama tetap diperlukan untuk menjaga agar kemerdekaan setiap pribadi tetap terpelihara dan terjamin.
Guru harus mengenal apa yang disebut dengan PANCADARMA yang berdasarkan:
- kodrat alam,
- kebudayaan,
- kemerdekaan,
- kebangsaan dan
- kemanusiaan.
Hal di atas bersumber dari : PENDIDIKAN KETAMANSISWAAAN, oleh Ki Soenarno Hadiwijoyo, hal.52-53
- Menjunjung tinggi hukum-hukum alam sebagai perwujudan kodrat Tuhan Yang Maha Esa. Hukum alam itu contohnya: air mengalir ke bawah, angin selalu ingin mengisi semua ruang, matahari terbit dari timur, manusia berharkat dan bermartabat sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, dan berkodrat sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
- Mempertajam daya cipta, rasa, karsa secara seimbang agar menjadikan manusia yang berbudi pekerti luhur.
- Memerdekakan pikiran dan perbuatan manusia, sejauh tidak mengganggu tertib damainya hidup bersama. Kemerdekaan merupakan karunia Tuhan yang harus dikembangkan oleh setiap manusia.
- Tidak boleh melupakan persatuan kesatuan bangsa. Hasil usaha harus ditujukan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan diri tiap manusia, seluruh bangsa Indonesia, dan seluruh umat manusia sedunia.
- Selalu menjunjung tinggi kodrat, harkat, dan martabat manusia.
Berikut ini saya bagikan undangan kegiatan onlinenya. Kegiatan ini GRATIS, dan mohon untuk disebarkan kepada kawan-kawan guru lainnya di seluruh Indonesia.
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah MKKS SMA DKI Jakarta
Webinar Nasional Pembelajaran yang memerdekakan Peserta Didik
Bincang Seru dengan topik Pembelajaran yang memerdekakan peserta didik
Pembicara Kunci (Keynote Speaker)
Hj. Nahdiana
Kepala Dinas Pendidikan Prov.DKI Jakarta
Narasumber
1 Acep Mahmudin
Kepala SMAN 71 Jakarta
2 Agus Irdiyantoro
Wakil kepala  SMAN 71
3 Muqqorobin
Kepala SMA Avicena Jakarta
4 Dya Marulina
Wakil Kepala SMA Avicena
Moderator
Agus Jaya
Kepala SMAN 61 Jakarta
Master of Ceremony (MC)
Sugiyanti, M.Pd
Kepala Sekolah SMAN 82 Jakarta
SAVE THE DATE
 Selasa, 29 Maret 2022
 Pkl. 13.00 - 15.45 WIB
ZOOM MEETING
Wilayah Indonesia Bagian Timur
ID : 909 883 9856
Pw : DAHA82
Wilayah Indonesia Bagian Tengah
ID : 980 220 6238
Pw: SMAN51
Wilayah Indonesia Bagian Barat
ID Â : 885 9988 1702
Pw : MERDEKA
GRATIS
E Sertifikat
Narahubung
 Ahmad Yani
Kepala SMAN 107 Jakarta
0812 6940 7575
Untuk wilayah Indonesia Barat
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/88599881702?pwd=ZTB4QzRWK2VrSDlhUUVCQ0x2KzNFdz09
Untuk wilayah Indonesia Tengah
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/9802206238?pwd=SjIwV2FnbXNLSXpmZkxRQ0dqd3Jsdz09
Untuk wilayah Indonesia Timur
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/9098839856?pwd=QkNnTmlFOWh5alI5bFJ5cU9ZcHM5QT09
Pembelajaran yang memerdekakan peserta didik memang harus terus disosialisasikan. Kita sebagai pendidik yang harus mulai membiasakan diri agar mampu memberi teladan dan memimpin pembelajaran.
Kita harus berkomitmen membangun sistem dan ekosistem pendidikan di Indonesia yang merdeka belajar dan selalu berpihak kepada murid atau siswa yang merdeka belajar. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik harus memahami apa itu pembelajaran yang memerdekakan peserta didik.
Menurut Ki Hajar Dewantara, cara mendidik anak dibagi menjadi enam bagian:Â
- TeladanÂ
- PembiasaanÂ
- PengajaranÂ
- Perintah, paksaan, dan hukumanÂ
- Laku (Sikap Utama)Â
- Pengalaman lahir dan batin.
Semoga kegiatan online yang baik ini dapat terus dilaksanakan agar semakin banyak guru tahu tentang apa itu pembelajaran yang memerdekakan peserta didik. Indah sekali bila semua guru mau berbagi ilmu dan pengalamannya masing-masing.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H