Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tugas dan Tantangan Kepala Sekolah di Era Milenial dan Digital

10 Agustus 2020   00:38 Diperbarui: 8 Juni 2021   14:40 8179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugas dan Tantangan Kepala Sekolah di Era Milenial dan Digital. | dokpri

TUGAS DAN TANTANGAN KEPALA SEKOLAH DI ERA MILENIAL & DIGITAL

Oleh: Wijaya Kusumah, M.Pd

Saya berpikir sejenak dan membayangkan bila saya diberi amanah menjadi kepala sekolah. Tugas dan tantangan pasti akan saya hadapi di era digital dan milenial. Kepala sekolah bersama para guru pasti akan ditantang untuk melahirkan pemimpin masa depan yang mampu beradaptasi dengan perubahan di era disrupsi. Di situlah harus ada inovasi yang harus dilakukan dengan mengembangkan kreativitas dan imajinasi.

Sekolah sebagai rumah kedua bagi siswa harus mampu menciptakan pemimpin masa depan yang berakhlaqul karimah dan dibimbing oleh guru-guru yang memiliki sifat kenabian yaitu sidiq, tabligh, amanah, dan fathonah. Tantangan global yang dihadapi harus dijawab dengan membina siswa melalui pendidikan karakter yang baik sehingga terbentuk budaya sekolah atau school culture yang unggul di masyarakat.

Kepala sekolah bersama tim yang solid harus mampu mentransformasikan sistem pendidikan yang mampu menjawab tantangan kecakapan hidup yang dibutuhkan saat ini. Pembelajaran harus digiring kedalam 4 hal yaitu berpikir kritis dan mampu mengatasi masalah, melakukan kreativitas dan inovasi, mampu berkomunikasi dengan baik dan bisa bekerjasama dalam tim atau kelompok.

Oleh karena itu, peranan kepala sekolah dalam mengimplementasikan hal di atas harus dirumuskan dalam 4 hal yaitu:            
1. Kebijakan  
2. Kurikulum
3. Kebaruan  
4. Kemitraan

Kepala sekolah harus mampu mengeluarkan kebijakan dan rencana sekolah untuk mengembangkan keterampilan baru. Lalu mampu mengikuti kurikulum yang berlaku dan mengembangkannya. Juga melaksanakan strategi pembelajaran yang baru dan relevan sehingga ada kebaruan, dan terakhir membentuk kemitraan sekolah di tingkat regional, nasional, dan internasional.

Kepala sekolah juga harus mampu menyiapkan dan menterjemahkan sistem pendidikan di era digital. Informasi baru harus mampu disiapkan dan diciptakan di era digital sehingga dengan mudah tersebar ke seluruh dunia. Semua serba online dan nyaris tanpa kertas atau paperless. Sekolah online dan kelas maya tidak bisa dihindari di saat wabah covid-19 belum sirna di seluruh dunia. Layanan pendidikan yang bersifat online harus menjadi fokus kepala sekolah dalam melayani semua.

Kepala sekolah memiliki peranan penting dalam mengisi fungsi managerial di sekolah yang mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi berbagai program sekolah, tetapi juga secara moral sebagai motor utama dalam pengembangan sekolah. Hal ini akan membuat seorang kepala sekolah harus mampu menjadi motivator dan fasilitator yang baik sehingga tidak hanya mampu bekerja secara profesional tapi juga mampu mengembangkan kewirausahaan. Keuangan sekolah dapat berjalan sesuai dengan perencanaan operasional kegiatan.

Baca juga: Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dalam Perkembangan Pendidikan

Kepala sekolah juga harus mampu memimpin perubahan pembelajaran, budaya baca, dan manajemen sekolah. Kepala sekolah bersama para guru menjadi kunci penting dalam memajukan sekolah Labschool yang sudah terkenal di masyarakat berpengetahuan. Banyak orang tua berharap mendapatkan pelayanan prima ketika anaknya bersekolah di Labschool.

Kepala sekolah harus berada di depan untuk lebih banyak berpraktik dalam menerapkan pembelajaran aktif dengan unsur mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi. Kemudian menerapkan manajemen sekolah yang berfokus pada pelibatan peran serta masyarakat, transparan, dan akuntabel serta mengembangkan program budaya baca dan suka menulis serta meneliti.

Kepala sekolah yang mampu merancang dan melaksanakan program dengan baik serta mampu mengevaluasi program kerjanya bersama tim yang solid, tentu sangat diperlukan dalam membangun labschool menjadi sekolah unggul di masyarakat. Kepala sekolah mampu memimpin gerbong pasukannya agar sampai kepada tujuan yang diharapkan bersama. Inilah yang menjadi tugas dan tantangan kepala sekolah di era milenial sehingga mampu membuat Labschool menjadi Center of Excellence. Pusat peradaban dan keilmuwan yang menjadi contoh.

Kepemimpinan sekolah akan teruji dengan berbagai masalah yang dihadapinya. Kepala sekolah yang cerdas pasti akan selalu mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada. Sehingga dapat mengatasi masalah tanpa masalah.

Kepala sekolah yang melek teknologi akan berusaha membuat sekolahnya mampu beradaptasi dengan teknologi yang ada. Bagaimana pendidikan dan sekolah membuka peluang untuk menyiapkan generasi yang siap untuk bersaing dan berkolaborasi dalam lingkup global. Oleh karena itu, guru-gurunya juga harus diajak untuk mengupdate diri dan bisa beradaptasi dengan teknologi terbaru. Belajar sepanjang hayat menjadi moto kita bersama.

Tantangan ini akan dapat dijawab oleh seorang kepala sekolah yang visioner. Labschool setiap tahun telah mengirimkan guru dan peserta didiknya untuk belajar dan mengenal budaya sekolah di setiap negara yang dikunjunginya. Saya sendiri pernah menjadi pendamping anak-anak Labschool ke Jepang untuk belajar di sana. Sekitar 40 siswa kami dampingi untuk belajar di sekolah Jepang dan mengenal budayanya. Mimpi saya, kita belajar dari sekolah lain di 5 benua.

Kepemimpinan kepala sekolah yang visioner saya lihat sendiri dari negara yang kami kunjungi. Kepemimpinan memiliki peranan sangat penting dalam rangka memastikan pemanfaatan teknologi menjadi bagian permanen dari pengalaman pendidikan dalam pembelajaran. Dengan menciptakan tim yang kuat, membangun dukungan masyarakat, mengelola perubahan secara mumpuni, dan merencanakan keberlanjutan jangka panjang, para pemimpin yang terampil dapat memberdayakan sistem sekolah tidak hanya untuk menggunakan perangkat seluler.

Sebagai sekolah yang dikelola dan dikembangkan oleh UNJ, tentu kepala sekolah harus terus berkomunikasi dengan baik dan menjalin keharmonisan dalam menyiapkan dan menerjemahkan sistem pendidikan di Era Digital. Ada banyak tantangan yang akan dihadapi Labschool dalam membenahi sistem pendidikan di Indonesia.Walaupun sudah berpengalaman dari tahun 1968 dalam mengelola sekolah, Labschool diharapkan mampu melakukan inovasi baru di bidang pendidikan. Model pembelajaran Blended Learning nampaknya akan banyak dipakai labschool untuk pembelajaran secara online dan offline.

Kepemimpinan kepala sekolah tentu sangat diperlukan dalam meramu strategi pembelajaran agar Labschool berprestasi dan mampu beradaptasi di era digital sekarang ini. Keterlibatan orang tua siswa juga sangat diperlukan dalam menjalankan program kesiswaan dan akademik. Kelas yang modern berbasis penelitian menjadi fokus utama dalam pembelajaran digital di era revolusi industri 4.0 dan di masa pandemi Covid-19.

Guru harus mampu meneliti di kelasnya sendiri dengan fasilitas yang ada di sekolah. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi salah satu metodenya. Guru mampu merencanakan, melaksanakan, mengamati dan melakukan refleksi diri dari apa yang sudah dilakukannya di kelas. Baik di kelas nyata secara langsung maupun di kelas maya secara virtual. Kepala sekolah harus mampu mengajak gurunya untuk ikut aktif meneliti.

Baca juga: Peran Kinerja Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Produktivitas Pendidikan

Kepala sekolah yang visioner sangat dibutuhkan perannya dalam mewujudkan itu. Sebagai kepala sekolah tentu harus mampu melaksanakan program sekolah yang sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan. Mulai dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan sampai standar penilaian pendidikan. Juga standar kesehatan, kesejahteraan, dan keamanan bagi guru-gurunya. Sehingga mendapat nilai Akreditasi A.

Kepala sekolah yang baik akan mampu berbagi tugas dan melakukan kolaborasi antar matapelajaran yang sangat dibutuhkan dalam masa pandemi ini. Kegiatan akademik, non akademik, kesiswaan, dan sarana prasarana serba digital yang memadai harus dibuat dalam Perencanaan Operasional Kegiatan (POK) yang biasanya dibuat sebelum tahun ajaran baru berlangsung. Pimpinan sekolah sudah merencanakan apa saja yang harus dikerjakan.

Dalam permendikbud nomor 6 tahun 2018, tugas pokok dan fungsi kepala sekolah mengacu pada Pasal 15 yaitu tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:

  • Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
  • Beban kerja Kepala Sekolah bertujuan untuk mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan.
  • Dalam hal terjadi kekurangan guru pada satuan pendidikan, Kepala Sekolah dapat melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan agar proses pembelajaran atau pembimbingan tetap berlangsung pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
  • Kepala Sekolah yang melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan, tugas pembelajaran atau pembimbingan tersebut merupakan tugas tambahan di luar tugas pokoknya.
  • Beban kerja bagi kepala sekolah yang ditempatkan di sekolah Indonesia di luar negeri selain melaksanakan beban kerja juga melaksanakan promosi kebudayaan Indonesia.

Sekolah berbasis ICT dan Riset sudah seharusnya dilakukan agar SMP Labschool Jakarta unggul di mata masyarakat berpengetahuan. Sudah seharusnya di meja guru ada komputer yang sudah siap terhubung ke slide proyektor dan terkoneksi ke internet. Guru tak perlu lagi membawa laptop ke kelas. 

Guru tinggal menayangkan materi ajarnya dari internet atau dari server yang terhubung dengan jaringan intranet sekolah. Pembelajaran elearning bisa langsung dilakukan tanpa harus terkoneksi dengan internet. Sebab semua materi ajar guru sudah ada di server sekolah.

Pimpinan sekolah tinggal memonitor keadaan setiap kelas melalui CCTV yang terpasang di setiap kelas. Bila ada guru yang tidak masuk akan dapat dengan mudah diketahui dan diganti oleh guru piket yang bertugas di jam itu. Sehingga tak ada kelas yang kosong tanpa guru. Begitu juga di kelas maya, bila ada guru yang tidak hadir, dapat digantikan dengan guru lainnya, karena terpantau oleh pimpinan sekolah. Paperless atau belajar tanpa kertas sudah bisa diterapkan sejak lama karena sangat mudah untuk diterapkan.

Dalam pembelajaran digital, semua siswa akan terlayani dengan baik dan merasakan pembelajaran yang menyenangkan dengan suasana ruangan yang sejuk dan bersih. Kebersihan kelas terjaga dengan baik dan tidak ada pemadaman listrik dari PLN. Bila ini terjadi harus ada solusi agar siswa tetap belajar dengan nyaman, walaupun AC mati dan listrik tidak menyala. Salah satu solusinya adalah menyediakan ruangan terbuka dengan penghijauan tanaman di lingkungan sekolah.

Peran Karyawan pramubakti sangat penting dalam menjaga kondisi kelas dan ruangan lainnya tetap bersih dan nyaman. Juga kebersihan toilet yang selalu terjaga. Labschool akan benar-benar menjadi rumah kedua. Mereka betah berada di kelas karena sarana dan prasarananya sangat menunjang. Semua siswa merasakan kenyamanan sehingga sekolah menjadi rumah kedua sebagai tempat untuk belajar, berprestasi dan mengembangkan potensi unik siswa.

Baca juga: Peran Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Sekolah Berintegritas

Bakat dan minat siswa terasah dengan baik. Siswa tergali potensinya dengan kegiatan ekstrakurikuler yang terjadwal. Salah satu yang tidak kalah penting adalah tentang pengelolaan kelas di sekolah. Kelas yang terjaga kebersihannya, dan fasilitas lengkap akan membuat mereka betah selama 8 jam berada di sekolah. Kebersihan sebagian daripada iman. Guru harus mampu menanamkan penguatan pendidikan karakter kepada para siswanya. Mereka harus diajari pentingnya menjaga kebersihan di kelas. Dari pagi hingga sore hari.

Terus terang harus diakui, siswa SMP Labschool Jakarta belum mampu menjaga kebersihan kelasnya masing-masing. Hal ini membuat sekolah kita belum pernah mendapatkan penghargaan sebagai sekolah terbersih tingkat nasional. 

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah terus menerus mengajak siswa agar membuang sampah pada tempatnya dan menjaga agar piket kebersihan kelas berjalan baik. Kemampuan mengelola kelas ini harus dipantau dari berjalannya kepengurusan kelas. Ketua kelas terpilih harus diberikan kesempatan untuk memimpin kelasnya dengan baik. Belajar kepemimpinan sudah harus dimulai dari sekolah.

Sebagai salah satu sekolah rujukan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, SMP Labschool Jakarta dan Kebayoran sering dikunjungi sekolah-sekolah dari negara lain. Sarana dan prasarana yang memadai dan lengkap tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah kita. Semua itu terwujud kalau Labschool telah melengkapi standar sarana dan prasarana sesuai dengan 8 (delapan) standar nasional pendidikan.

Visi dan misi sekolah SMP Labschool Jakarta harus dituliskan dengan jelas. Kita harus mampu menetapkan dulu visi dan misi di bidang akademik, kesiswaan dan sarana prasarana sekolah yang tentu saja disetujui oleh pimpinan sekolah lainnya. Sekolah cerdas atau Smart School berbasis TIK dan riset adalah salah satu contohnya. 

Dari hasil riset inilah kita bergerak bersama dosen UNJ yang akan memberikan masukan dan saran untuk pembelajaran di kelas modern. Kelas modern berbasis riset dan pembelajaran digital di era revolusi industri 4.0 dan Covid-19 akan terjadi bila kepala sekolah memahami tupoksi, melakukan inovasi dan memahami misi dan visi sekolah dengan baik.

Wijaya Kusumah, Guru TIK SMP Labchool Jakarta

Hp/WA 08159155515 Blog http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun