Kepala sekolah harus berada di depan untuk lebih banyak berpraktik dalam menerapkan pembelajaran aktif dengan unsur mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi. Kemudian menerapkan manajemen sekolah yang berfokus pada pelibatan peran serta masyarakat, transparan, dan akuntabel serta mengembangkan program budaya baca dan suka menulis serta meneliti.
Kepala sekolah yang mampu merancang dan melaksanakan program dengan baik serta mampu mengevaluasi program kerjanya bersama tim yang solid, tentu sangat diperlukan dalam membangun labschool menjadi sekolah unggul di masyarakat. Kepala sekolah mampu memimpin gerbong pasukannya agar sampai kepada tujuan yang diharapkan bersama. Inilah yang menjadi tugas dan tantangan kepala sekolah di era milenial sehingga mampu membuat Labschool menjadi Center of Excellence. Pusat peradaban dan keilmuwan yang menjadi contoh.
Kepemimpinan sekolah akan teruji dengan berbagai masalah yang dihadapinya. Kepala sekolah yang cerdas pasti akan selalu mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada. Sehingga dapat mengatasi masalah tanpa masalah.
Kepala sekolah yang melek teknologi akan berusaha membuat sekolahnya mampu beradaptasi dengan teknologi yang ada. Bagaimana pendidikan dan sekolah membuka peluang untuk menyiapkan generasi yang siap untuk bersaing dan berkolaborasi dalam lingkup global. Oleh karena itu, guru-gurunya juga harus diajak untuk mengupdate diri dan bisa beradaptasi dengan teknologi terbaru. Belajar sepanjang hayat menjadi moto kita bersama.
Tantangan ini akan dapat dijawab oleh seorang kepala sekolah yang visioner. Labschool setiap tahun telah mengirimkan guru dan peserta didiknya untuk belajar dan mengenal budaya sekolah di setiap negara yang dikunjunginya. Saya sendiri pernah menjadi pendamping anak-anak Labschool ke Jepang untuk belajar di sana. Sekitar 40 siswa kami dampingi untuk belajar di sekolah Jepang dan mengenal budayanya. Mimpi saya, kita belajar dari sekolah lain di 5 benua.
Kepemimpinan kepala sekolah yang visioner saya lihat sendiri dari negara yang kami kunjungi. Kepemimpinan memiliki peranan sangat penting dalam rangka memastikan pemanfaatan teknologi menjadi bagian permanen dari pengalaman pendidikan dalam pembelajaran. Dengan menciptakan tim yang kuat, membangun dukungan masyarakat, mengelola perubahan secara mumpuni, dan merencanakan keberlanjutan jangka panjang, para pemimpin yang terampil dapat memberdayakan sistem sekolah tidak hanya untuk menggunakan perangkat seluler.
Sebagai sekolah yang dikelola dan dikembangkan oleh UNJ, tentu kepala sekolah harus terus berkomunikasi dengan baik dan menjalin keharmonisan dalam menyiapkan dan menerjemahkan sistem pendidikan di Era Digital. Ada banyak tantangan yang akan dihadapi Labschool dalam membenahi sistem pendidikan di Indonesia.Walaupun sudah berpengalaman dari tahun 1968 dalam mengelola sekolah, Labschool diharapkan mampu melakukan inovasi baru di bidang pendidikan. Model pembelajaran Blended Learning nampaknya akan banyak dipakai labschool untuk pembelajaran secara online dan offline.
Kepemimpinan kepala sekolah tentu sangat diperlukan dalam meramu strategi pembelajaran agar Labschool berprestasi dan mampu beradaptasi di era digital sekarang ini. Keterlibatan orang tua siswa juga sangat diperlukan dalam menjalankan program kesiswaan dan akademik. Kelas yang modern berbasis penelitian menjadi fokus utama dalam pembelajaran digital di era revolusi industri 4.0 dan di masa pandemi Covid-19.
Guru harus mampu meneliti di kelasnya sendiri dengan fasilitas yang ada di sekolah. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi salah satu metodenya. Guru mampu merencanakan, melaksanakan, mengamati dan melakukan refleksi diri dari apa yang sudah dilakukannya di kelas. Baik di kelas nyata secara langsung maupun di kelas maya secara virtual. Kepala sekolah harus mampu mengajak gurunya untuk ikut aktif meneliti.
Baca juga: Peran Kinerja Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Produktivitas Pendidikan
Kepala sekolah yang visioner sangat dibutuhkan perannya dalam mewujudkan itu. Sebagai kepala sekolah tentu harus mampu melaksanakan program sekolah yang sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan. Mulai dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan sampai standar penilaian pendidikan. Juga standar kesehatan, kesejahteraan, dan keamanan bagi guru-gurunya. Sehingga mendapat nilai Akreditasi A.