Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bimbingan TIK vs Matpel TIK

13 Januari 2016   08:21 Diperbarui: 3 Februari 2016   20:46 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya berharap guru tik dan kkpi selalu kompak memperjuangkan mata pelajaran TIK/KKPI. Dengan turunnya permen 45 tahun 2015 akan membuat guru tik dan kkpi semakin terpecah. Mereka yg mendukung tik sebagai bimbingan pastilah akan segera bergerak melakukan sosialisasi dengan uang yang banyak dari kemdikbud. Namun pergerakan itu akan terhalangi bila kita terus mendorong kemdikbud agar tik kembali sebagai mata pelajaran. Semoga banyak yang menulis kelebihan matpel tik daripada bimbingan tik.

Di dalam mata pelajaran, posisi TIK akan sejajar dengan mata pelajaran lainnya. Materinya terstruktur dan sistematis. Materi bisa dibuat menjadi beberapa aspek seperti prakarya sehingga sekolah yang tertinggal sarana dan prasarananya bisa mengikutinya dengan baik. Guru TIK mendapatkan buku pegangan dan siswanya mendapatkan buku paket TIK yang berisi materi pelajaran. Buku tidak harus dicetak berbahan kertas, tapi bisa dibuat dalam bentuk digital untuk menghemat anggaran.

Seorang kawan blogger memberikan dukungannya. "Semoga perjuangan rekan2 sejawat dalam menyelamatkan mapel TIK segera terwujud. Saya yakin jika pressure terus dilakukan perjuangan tak akan pernah sia2. Tetap semangat, Om Jay". (Sawali Tuhusetya).

Terima kasih banyak pak atas dukungannya!

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun