Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Ini Diperkosa 500 Kali dan Pemerkosanya Masih Hidup Bergelimang Harta

21 Oktober 2020   16:24 Diperbarui: 27 Mei 2021   09:38 22824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 2013, Miyano ditangkap kembali atas tuduhan penipuan, namun ia dibebaskan karena kurangnya bukti. Sejak saat itu ia menjalani hidup yang baik dan menjadi pelindung rutin gym kickboxing.

Saat Minato dibebaskan dari penjara, ia mengganti namanya menjadi Shinji dan tinggal bersama ibunya. Pada 2006 ia pernah menikah dan memiliki seorang anak, kemudian bercerai. Pada 2018, saat berusia 45 tahun, Minato kembali ditangkap polisi karena melakukan percobaan pembunuhan kepada seorang lelaki berusia 32 tahun. 

Lelaki itu berhasil melarikan diri dan melapor polisi. Meski demikian, Minato terbebas dari tuduhan dan ia masih mendapat privilese dengan perlindungan hukum bagi remaja, padahal dia telah berusia 45 tahun.

Sementara Ogura yang bebas pada 1999 mengganti namanya menjadi Jo Kamikasu. Sama seperti Miyano, ia juga membual dengan hebatnya tentang apa yang dilakukannya pada Junko Furuta. Dia juga mencuri tabungan ayahnya untuk berfoya-foya dan membeli barang-barang mewah. Padahal tabungan itu seharusnya akan diserahkan sebagai ganti rugi kepada keluarga Junko Furuta. 

Pada 2004, ia terlibat penganiayaan pada seorang lelaki. Ia dengan sesumbar mengatakan dan mengancam bahwa ia bisa melakukan pembunuhan karena pernah melakukannya dan tahu caranya terbebas dari pembunuhan. 

Ogura kemudian ditangkap lalu dipenjara selama 4 tahun dan bebas pada 2009. Sementara itu tak ada kabar apapun tentang Watanabe. Meski demikian, karena mereka masih hidup maka siapapun seharusnya merasa terancam.

TRAGEDI JUNKO FURUTA ADALAH FEMICIDE

Femicide atau femisida adalah tindakan kejahatan secara sistematis dan sengaja yang menyebabkan kematian pada perempuan hanya karena dia perempuan. Hal ini karena dalam masyarakat patriarki, lelaki adalah nomor satu yang tidak terkalahkan dan perempuan adalah warga negara kelas dua yang nggak boleh menolak keinginan seorang lelaki. 

Ini bisa diverifikasi melalui kejamnya penyiksaan, pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Miyano (yang ditolak cintanya oleh Junko). Femicide juga bermakna perbuatan sex-hate crime yang dilakukan lelaki pada perempuan hanya karena korban adalah perempuan. Semua terjadi karena kebencian pada perempuan.

Bayangkan, hanya karena Junko menolak pacaran dengan Miyano sebab ingin fokus belajar, Junko mendapat balasan yang sangat mengerikan: disekap, disiksa, diperkosa selama 44 hari lamanya dan dibunuh oleh 4 orang lelaki setelah mengalami penyiksaan marathon selama 2 jam. Ditambah lagi dengan pemerkosaan oleh 100 lelaki yang didatangkan Miyano sebagai relasinya di geng Yakuza. 

Jadi, sikap kejam seorang lelaki membuat seorang perempuan diperkosa 104 lelaki sebanyak 500 kali: Apa lagi alasan yang bisa dikemukakan selain dari kebencian para lelaki ini kepada Junko, sebab Junko dalam keadaan lemah dan tidak bisa melawan? Lagipula ini adalah serangan bergerombol, ibarat 104 ekor singa memangsa 1 ekor domba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun