Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apakah Artis Dangdut Boleh Dilecehkan secara Seksual?

11 Juni 2018   22:20 Diperbarui: 12 Juni 2018   20:25 3141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai perempuan dan warga negara yang menjunjung tinggi kesopanan khas timur, saya tergelitik ngeri dengan pernyataan sejumlah netizen dalam merespon pelecehan seksual yang dialami Via Vallen. Respon tersebut kurang lebih menyatakan bahwa sebagai artis dangdut Via Vallen harus bersikap biasa saja jika dilecehkan, toh kan penyanyi dangdut.  Sejak kapan ada aturan yang menyebutkan artis dangdut boleh dilecehkan secara seksual? 

Padahal keberanian  Via Vallen si Ratu Dangdut Koplo dalam mengungkap pelecehan seksual  secara verbal yang dialaminya patut diacungi jempol. Itu sebuah tindakan berani dan  mencerdaskan. 

Terlebih karena selama ini artis dangdut dianggap 'bisa dan biasa' dilecehkan secara seksual. Padahal si artis nggak pernah menyatakan dirinya 'hey guys, lecehkan aku dong', nggak kan?

Sehingga sangat menyesakkan dada ketika para perempuan justru bersikap 'julid' dan 'victim blamming' (menyalahkan korban) dengan menganggap Via Vallen lebay, cari sensasi, tidak kuat mental sebagai artis terkenal, membesar-besarkan masalah sepele dan tidak mengerti gaya komunikasi orang asing terhadap perempuan. Beuh, apa mereka pikir orang asing otaknya mesum semua ya? Kaum 'julid' sepertinya kurang gaul deh. 

Memang pandangan di neger ini masih banyak yang menganggap bahwa artis dangdut itu cuma boneka hidup yang tidak memiliki perasaan.

Sehingga, praktik pelecehan seksual dianggap sebagai makanan busuk yang harus ditelan mentah-mentah sekaligus ujian dirinya atas figur publik dan seniman.

Padahal, menjadi penyanyi dangdut itu adalah sebuah profesi sebagaimana profesi lainnya seperti Pilot, Koki,  Pelukis, Ketua DPR, Pramuniaga, hingga Presiden.

Sebagai profesi, penyanyi dangdut berhak dihormati atas dirinya sebagai manusia dan karyanya sebagai produk seni.

Karenanya, saat kita melabeli penyanyi dangdut sebagai manusia murahan yang legowo menerima pelecehan  seksual sebagai bumbu kehidupan, mungkin isi kepala kitalah yang karatan dan memerlukan pengobatan di rumah sakit jiwa. 

Pelecehan seksual adalah masalah serius yang jika dibiarkan begitu saja akan berlanjut pada  praktek kekerasan seksual dan kejahatan seksual seperti pemerkosaan.

Jadi, jangan pernah main-main dengan isi kepala dan kata-kata kita soal  hal-hal berbau seksualitas tubuh lawan jenis. Berbahaya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun