Mohon tunggu...
Wijanto Hadipuro
Wijanto Hadipuro Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti dan penulis

Saya pensiunan tenaga pengajar yang senang menulis tentang apa saja. Tulisan saya tersebar di Facebook, blogspot.com, beberapa media masa dan tentunya di Kompasiana. Beberapa tulisan sudah diterbitkan ke dalam beberapa buku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Galon Plastik, Pertarungan Konstruksi Sosial

12 November 2024   08:40 Diperbarui: 13 November 2024   21:19 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu apakah ekonomi sirkular untuk sampah plastik lebih baik dibandingkan mencegah sampah plastik dengan menggunakan galon yang digunakan berulang tetapi membahayakan kesehatan karena mengandung BPA?

Respons Pemerintah

Jawaban atas pertanyaan di atas yang sebenarnya ditunggu masyarakat dari Pemerintah. Jangan masyarakat diombang-ambingkan.

Sebagai anggota masyarakat, saya menunggu pernyataan Pemerintah, bahwa galon yang dipakai berulang mengandung BPA dan berbahaya bagi kesehatan. 

Juga pernyataan jaminan bahwa sampah plastik dari galon sekali pakai akan semuanya dapat didaur ulang. Jika ada ketegasan Pemerintah, selain masyarakat terlindungi, juga produsen akan berlomba-lomba untuk memproduksi AMDK dengan galon sekali pakai.

Saya berharap Pemerintah bisa lebih radikal lagi mengatasi masalah ini. Misalnya, dengan mewajibkan produsen AMDK untuk menggunakan galon yang dapat dipakai berulang tetapi bebas BPA. Atau, menjual galonnya saja yang sehat lalu melarang penjualan AMDK dalam galon, dan menggantinya dengan penjualan menggunakan dispenser, seperti di bisnis Air Minum Isi Ulang. Tetapi galonnya dijamin sehat.

Saya sebenarnya lebih berharap Pemerintah dapat memberikan jaminan akan kesehatan menggunakan air PDAM yang dimasak, dibandingkan alternatif di atas.

Selama ini sebagai pribadi, tetapi saya tidak berani mengkampanyekan ke masyarakat, saya tidak mengkonsumsi AMDK galon.

Semenjak saya lahir sampai usia 61 tahun lebih saya mengkonsumsi air PDAM yang dimasak, tetapi air PDAM-nya saya endapkan dulu selama minimal dua hari untuk menghilangkan bau kaporit dan mengendapkan padatan yang ada di air PDAM.

Saya berharap tidak mendua: membuat Peraturan Pemerintah tanpa memberikan jaminan pendaur ulangan seluruh (baca seluruh) galon sekali pakai, tetapi juga tidak menyatakan bahwa galon sekali pakai berbahaya. Bagaimana ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun