Mohon tunggu...
Tjatur Wiharyo
Tjatur Wiharyo Mohon Tunggu... Lainnya - Bapak Tiga Anak

Smile at the Storm

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

50 Tahun God Bless, Lionel Messi, dan Pembinaan Sepak Bola Putri Indonesia

13 Oktober 2023   14:18 Diperbarui: 13 Oktober 2023   18:06 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lionel Messi kecil (FC Barcelona)

Anak-anak juga diperkenalkan dengan nilai-nilai olahraga, yaitu fair play, menghormati dan menghargai lawan, dan percaya kepada rekan satu tim. Untuk mendukung tujuan itu, ada juga regulasi yang mengatur pelatih untuk memainkan semua pemainnya dalam satu pertandingan.

Orang tua dan guru yang menjadi penonton juga terlibat aktif menanamkan nilai-nilai sportivitas dan humaniora, dengan tetap memberikan semangat dan seruan positif, bahkan ketika terjadi pelanggaran terhadap pemain mereka atau ketika tim yang mereka dukung kebobolan.

"Memberikan kesempatan anak-anak sebanyak ini untuk bermain sepak bola dengan gembira dan benar adalah sebuah misi serius. Itu kenapa saya mau terlibat di program ini. Saya sudah 50 tahun dan sudah tidak punya waktu main-main. Saya tidak tahu soal apakah anak-anak ini akan menjadi pesepak bola. Namun, saya yakin, dengan mengenal nilai-nilai baik dari sepak bola, anak-anak ini akan memberikan dampak baik kepada sepak bola kita," ujar pelatih Timo Scheunemann, yang terlibat dalam pelatihan seluruh peserta.

Pelatih Timo Scheunemann memberi semangat kepada tim SD 5 Klaling, Kabupaten Kudus, pada festival MLSC, 1 September 2023 (milklifesoccer.com)
Pelatih Timo Scheunemann memberi semangat kepada tim SD 5 Klaling, Kabupaten Kudus, pada festival MLSC, 1 September 2023 (milklifesoccer.com)

MLSC 2023 digagas oleh Djarum Foundation dengan tujuan menjadi wadah kepada siswi-siswi usia sekolah dasar untuk bermain sepak bola. Djarum Foundation juga berencana menggelar MLSC secara rutin dengan penyelenggaraan yang akan diperluas ke Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Surabaya.

Mengutip tweet jurnalis Ainur Rohman pada 3 September 2023, Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor Hartono bercita-cita sepak bola putri Indonesia berkembang dan tampil di Piala Dunia Wanita sebelum 2042. Sebagai catatan, dalam 19 tahun mendatang, mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan, ada empat agenda Piala Dunia, yaitu 2027, 2031, 2035, dan 2039.

Mempertimbangkan faktor usia peserta MLSC 2023 dan mengandaikan sepak bola putri Indonesia berkembang dengan baik dan benar, Piala Dunia Wanita 2035 atau 2039 adalah target realistis. Pada 2035, peserta MLSC 2023 akan berusia 22-24 tahun.

Tentu saja, ada kemungkinan Indonesia bisa tampil di Piala Dunia Wanita sebelum 2035, dengan melibatkan pemain-pemain berusialebih muda. Sebagai catatan, pada Piala Dunia Wanita 2023 Australia-Selandia Baru, ada sejumlah pemain yang tampil dalam usia sekitar 16 tahun, antara lain Casey Phair (Korea Selatan), Giulia Dragoni (Italia), dan Sherika Scott (Kosta Rika). 

Terbuka juga kemungkinan pemain-pemain yang lebih muda tampil pada Piala Dunia Wanita 2035, seperti Casey Phair (Korea Selatan), Giulia Dragoni (Italia), dan Sherika Scott (Kosta Rika) yang bermain di Piala Dunia Wanita 2023 Australia-Selandia Baru pada usia 16 tahun.

Untuk sampai ke salah satu dari empat Piala Dunia Wanita itu, peserta MLSC 2023 dan tentu saja siswi-siswi U-10 dan U-12 yang lain, perlu bermain dengan konsisten dalam 12 tahun mendatang dengan melanjutkan jenjang, misalnya, ke sekolah sepak bola (SSB), akademi, klub profesional, dan kemudian tim nasional.

Karena sejauh ini Djarum Foundation belum berencana untuk terlibat di semua jenjang lanjutan tersebut, peserta MLSC 2023 dan siswi-siswi U-10 dan U-12 yang lain membutuhkan dukungan dari semua stakeholder, dan tentu saja termasuk masyarakat pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun