Mohon tunggu...
Tjatur Wiharyo
Tjatur Wiharyo Mohon Tunggu... Lainnya - Bapak Tiga Anak

Smile at the Storm

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tukang Ojek, Resista, dan Indonesia

1 Agustus 2015   21:28 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:47 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin, mereka masih menunggu wangsit. Namun, sementara mereka menunggu, beban hidup pemain dan "korban" semakin banyak. Jika mau melihat lebih jauh, ada banyak orang lagi yang susah, wasit, pemotong rumput stadion, tukang parkir, juga calo tiket.

Seandainya tukang-tukang ojek dan Mbak Resista menolong saya karena rasa kasihan, lantaran sepeda motor saya butut dan telepon genggam saya tidak high-end dan itu menjadi acuan menilai status sosial seseorang, maka lebih malang lagi para pesepak bola Indonesia, karena orang-orang yang seharusnya mengurus mereka, menimbang kepentingan dan berhitung harga diri.

Namun, saya yakin, tukang-tukang ojek itu dan Resista membantu saya karena sesuatu yang lebih bernilai dan sebetulnya sederhana, kemanusiaan. Jika keyakinan saya benar.... Ah, saya tak sampai hati mengatakannya... 

Tulisan ini dimuat di Bola.com, pada Sabtu (2/8/2015), pukul 20.32 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun