Mohon tunggu...
Tjatur Wiharyo
Tjatur Wiharyo Mohon Tunggu... Lainnya - Bapak Tiga Anak

Smile at the Storm

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tukang Ojek, Resista, dan Indonesia

1 Agustus 2015   21:28 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:47 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

untuk Bapak-bapak tak bernama dan untuk Ibu Resista....

Suatu hari saya mengalami kecelakaan lalu lintas di Jembatan Semanggi, Jakarta. Saat itu, saya mengendari sepeda motor dari arah Jakarta Barat.

Kecelakaan itu cukup parah, tetapi saya tak sampai kehilangan kesadaran. Saya masih ingat, bagaimana seorang pengemudi sepeda motor meluncur hendak masuk jalur busway, tetapi tiba-tiba mengerem dan membanting setir ke kiri untuk kembali masuk jalur reguler.

Ban belakang sepeda motor orang itu mengenai ban depan sepeda motor saya. Saya jatuh dan berusaha segera bangkit, tetapi langsung jatuh lagi. Saya tidak lemas, tetapi keseimbangan saya hilang.

Beberapa orang datang membantu saya. Ada yang mengangkat badan saya ke trotoar dan ada yang meminggirkan sepeda motor saya. Sementara dibopong, saya melihat beberapa polisi berdiri sekitar 200-300 meter dari tempat saya terjatuh. Namun, seingat saya, tak ada yang datang ke tempat kejadian perkara.

Sampai di trotoar, saya merebahkan diri. Seorang pria kemudian datang membawakan air minum kemasan untuk saya.

"Minum dan kumur, Pak. Mulut Bapak berdarah," begitu kata orang itu.

Segera saja lidah saya bergerak berusaha "mencari-cari" bagian yang berdarah. Saya terkejut. Bukan karena lidah saya mendapati bagian yang luka itu, tetapi karena lidah saya merasa gigi depan bagian atas saya tidak genap.

Tak berapa lama, datang seorang pemuda menghampiri saya. Ia mengendarai sepeda motor sendirian.

"Bagaimana, Pak? Kalau sudah kuat, ayo saya antar ke rumah sakit, Pak," kata orang itu.

Lagi-lagi, beberapa orang di sekitar saya mendekat, membantu saya berdiri dan naik sepeda motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun