Mohon tunggu...
Wifa Silmi Fadilah
Wifa Silmi Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

𝚝𝚑𝚎 𝚜𝚞𝚗 𝚠𝚒𝚕𝚕 𝚛𝚒𝚜𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝚠𝚎'𝚕𝚕 𝚝𝚛𝚢 𝚊𝚐𝚊𝚒𝚗

Selanjutnya

Tutup

Money

Kunci Sukses Pemasaran Syariah

23 Desember 2021   18:54 Diperbarui: 25 Desember 2021   12:03 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas UAS pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah.

Dosen pengampu Bapak Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM.

Kunci Sukses Pemasaran Syariah Islam Dan Skala Prioritas Dalam Bisnis (Pemasaran)

Pemasaran syariah merupakan sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip syariah dan muamalah dalam Islam. Islam mengajarkan dalam bermuamalah harus didasari dengan rasa suka sama suka, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan satu sama lain.

Menurut Al-Quran, kunci sukses itu ialah taqwa, baik untuk di dunia ini maupun untuk di akhirat nanti. Dalam berbisnis, menurut Joko Susilo ada banyak kriteria yang bisa digunakan untuk menentukan sukses tidaknya sebuah bisnis. Beberapa kriteria tersebut antara lain adalah:

a. Bisnis tersebut telah berhasil menghasilkan keuntungan.

b. Konsumen sudah mulai mencari-cari produk anda.

c. Anda tetap bisa menghasilkan uang bahkan saat anda sedang berlibur.

d. Bisnis anda mulai mendpaat perhatian umum.

e. Konsumen merasakan manfaat produk anda dan merekomendasikannya.

f. Bisnis anda semakin berkembang dan menyerap banyak tenaga kerja.

Prinsip Perilaku Managemen Islami Untuk Kesuksesan:

  • Tidak putus asa dalam berusaha dan bekerja
  • Disiplin dalam setiap pekerjaan
  • Ucapan yang baik dalam setiap transaksi
  • Ketaqwaan dan kejujuran adalah kunci sukses pengusaha muslim.

Secara umum sangat banyak amalan-amalan dalam konteks pemasaran yang harus didahulukan. Jika dalam era pemasaran yang berorientasi produk mendahulukan kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang diinginkan merupakan syarat mutlak untuk menguasai pasar. 

Dalam konteks pemasaran relationship mendahulukan komunikasi dan pelayanan merupakan kunci sukses untuk memenangkan persaingan. 

Begitu juga dalam praktik pemasaran berbasis teknologi informasi, pemasaran rasional, emosional dan spiritual pemasar harus mampu mendahulukan yang menjadi kepentingan target market, karena dalam paradigma pemasaran modern orientasi pasar dengan penguasaan pengetahuan akan black box pelanggan merupakan langkah strategis untuk memenangkan persaingan dan keunggulan kompetitif. 

Menurut Shihab (2008: 167-188) ada beberapa rumus umum yang dapat membantu pelaku bisnis (pemasaran) dalam menetapkan skala prioritas tentang apa yang harus dilakukan sesuai dengan tuntunan agama, antara lain:

  1. Mendahulukan upaya untuk membersihkan daripada memperindah sesuatu.
  2. Mendahulukan pihak yang membutuhkan.
  3. Mendahulukan yang dekat atas yang jauh.
  4. Mendahulukan kualitas daripada kuantitas.
  5. Mendahulukan kemudahan atas kesulitan atau mendahulukan yang ringan atas sesuatu yang berat.
  6. Mendahulukan sesuatu yang mendatangkan kemanfaatan bagi banyak pihak.
  7. Mendahulukan yang mudah dan ringan demi mendatangkan profit yang besar.
  8. Memilih aktivitas yang dirasa mampu sesuai dengan keahlian.

Empat Sifat Rasulullah SAW Sebagai Modal Penting Strategi Pemasaran Syariah

Sebagai pedagang, Rasulullah SAW merupakan seorang pedagang yang sukses. Kesuksesannya ditempuh melalui perjalanan panjang yang dimulai dari belajar tentang dunia perdagangan pada usia 12 tahun, mulai merintis usaha sendiri dengan berjualan secara kecil-kecilan berbagai kebutuhan penduduk Mekkah pada usia 17 tahun, selanjutnya pada usia 25 tahun beliau mendapat kepercayaan untuk menjalankan bisnis milik Khadijah, seorang pedagang kaya di Mekkah. Keberhasilan Rasulullah dalam berbisnis amat patut dicontoh kaum Muslimin. Terlepas dari jiwa entrepreneur dan keturunan yang memang dari para pengusaha, Rasulullah memiliki rahasia kunci sukses bisnisnya. 

Dalam mendapatkan suatu keberhasilan bisnis di dunia dan akhirat, kunci pemasaran Islami ialah paham dan melakukan penerapan terhadap empat sifat Nabi SAW:

1. Shidiq

Arti dari kata Siddiq adalah kebenaran/jujur. Kebajikan/kejujuran dapat diterapkan baik kepada diri kira sendiri maupun individu lain. Sifat ini menciptakan keyakinan dan keberanian dalam menyikapi potensi ketidakpastian. Di samping hal tersebut, sifat ini turut memberikan konsumen sifat wirausaha yang dapat mereka percayai saat melakukan kegiatan ekonomi. Menurut (Zainal VR, 2012), perilaku jujur merupakan suatu hal yang seharusnya terbentuk dari pihak produsen atau pelaku ekonomi yang mana merupakan suatu modal keuntungan jangka pendek dan/atau jangka panjang. Misal: Larangan pengurangan skala atau timbangan.

2. Amanah

Berikutnya adalah sifat Amanah. Artinya dapat dipercaya. Sifat amanah memberikan dorongan kepada seorang individu dalam lebih bertanggung jawab terhadap dirinya, lingkungan tempat tinggalnya, dan masyarakat sekitar, dikarenakan kualitas ini mempengaruhi kualitas hubungannya dengan orang-orang dalam bermuamalah. Sifat kepercayaan memiliki beberapa unsur yang kuat, salah satunya adalah menepati janji. Sebagai pelaku ekonomi, Anda harus jujur dalam membuat janji untuk memengaruhi kepuasan dan kepercayaan konsumen serta lebih menguatkan hubungan jangka panjang.

3. Tabligh

Sifat ketiga adalah tabligh. Tabligh pada hal ini dapat diartikan komunikasi Ketika memberikan informasi yang faktual dan jujur. Karakteristik ini mewakili kepribadian pelaku ekonomi (pemasar) karena menciptakan hal positif dimana lebih disenangi oleh banyak konsumen.

4. Fathanah

Sifat keempat ialah fathanah yang berarti cerdas/kompeten, akan tetapi pada konteks ini ialah kebijaksanaan Ketika memutuskan kebijakan, terutama pada praktik bisnis dan pemasaran. Pada sifat Fathanah, Islam menggambarkannya menjadi dua aspek penting serta saling bertolak belakang: (1) fathanah pada aspek manajemen dan administrasi; dan (2) Fathanah Ketika memahami orientasi dari konsumen.

Etika Bisnis Rasulullah SAW

Kepribadian Rasulullah SAW yang berani menunjukkan keberhasilannya dalam membangun usaha. Umat muslim dalam membangun bisnisnya mempunyai sosok teladan yang menjadi acuannya terutama pada berprilaku yaitu merujuk kepada tokoh teladan umat muslim dimuka bumi yaitu Rasulullah SAW. Saat melakukan bisnis yang digelutinya, Nabi Muahmmad SAW beretika seperti di bawah ini:

  1. Kejujuran
  2. Tolong menolong maupun bermanfaat bagi individu lainnya.
  3. Dilarang gharar baik takaran, ukuraan, maupun penimbangan harus sesuai.
  4. Dilarang mengatakan suatu hal yang mengandung ejekan terhadap usaha yang lain, agar membeli terhadapnya.
  5. Dilarang menumpuk-numpuk harta
  6. Dilarang monopoli
  7. Komoditas yang diperjualbelikan haruslah halal dan suci tidaklah barang yang dilarang.
  8. Aktivitas usaha yang dijalankan haruslah tidak mengandung unsur riba.
  9. Pada sebuah usaha yang dijalankan dengan berpedoman kepada ridho di kedua belah pihak dan tidak terdapatnya unsur paksaan.
  10. Membayarkan gaji sebelum kering keringat karyawan.

Strategi Rasulullah SAW Dalam Berbisnis/Berniaga/Pemasaran

Setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk terus berkembang. Perumusan strategi harus dilakukan dengan tepat diawal akan mendirikan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat berdiri dan terus berkembang, tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan laba atau keuntungan suatu perusahaan. 

Oleh karena itu dibutuhkan suatu strategi yang tepat untuk menghadapi perubahan dan pencapaian tujuan tersebut agar perusahaan memenangkan persaingan di pasar. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. terdiri atas strategi operasi, strategi sumberdaya manusia, strategi keuangan. dan strategi pemasaran,

1. Strategi Operasi

Strategi operasional adalah strategi dalam menciptakan suatu perubahan dalam input (bahan mentah, bahan pendukung, mesin manusia) menjadi output yang berharga. Strategi ini perlu dikoordinasikan dengan strategi pemasaran, strategi SDM, dan strategi keuangan. Strategi operasional berkaitan dengan fasilitas dan peralatan, sumber daya, perencanaan dan manajemen operasional.

2. Strategi sumber daya manusia

Rasulullah SAW melakukan strategi pengembangan sumberdaya manusia adalah untuk Menyusun suatu rencana dan menarik sumberdaya manusia yang memiliki kualitas yang baik, melakukan pengembangan terhadap manusia supaya mempunyai kualitas yang unggul, memberikan penilaian terhadap kinerja sumberdaya manusia, memotivasi dan melakukan pemeliharaan terhadap sumberdaya manusia dimana memiliki kualitas yang unggul.

3. Strategi keuangan

Rasulullah melakukan strategi keuangan memiliki tujuan untuk menggunakan sumber daya keuangan dalam memberikan dukungan kepada bisnis jangka panjang dan jangka pendek. Strategi keuangan ini meliputi pentiadaan riba, spekulasi (gharar) dan perjudian (maisir) pada seluruh transaksi, meningkatkan pemerataan kekayaan dan penghasilan, dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat di bawah perlindungan Allah SWT. Prinsip perdagangan terdiri atas prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, prinsip kepercayaan, prinsip sewa, dan prinsip kebajikan.

4. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran terdiri atas strategi produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi.

1) Strategi Produk

Produk konsumen dalam islam ialah memiliki daya guna, sesuatu dimana bisa dikonsumsi, memiliki nilai manfaat serta berguna dalam memperbaiki material, moral, spiritual bagi pelanggan. Suatu hal yang tidak memiliki gaya guna dan tidak diperbolehkan dalam Islam bukanlah menjadi suatu produk pada pengertian Islam. Produk terdiri atas kualitas, keistimewaan, desain, gaya, kebergaman wujud, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan dan pengembalian.

2) Strategi Harga

Strategi harga yang Rasulullah SAW terapkan dengan didasarkan kepada prinsip saling suka, dan tidak terjadinya kompetisi harga dengan individu lainnya, tidak menyongsong melakukan pembelian terhadap barang sebelum di bawa ke pasar dan juga tidak mengucapkan suatu hal yang bohong, dan prinsip untuk membantu orang lain..

3) Strategi Tempat

Berjual beli dipasar lebih dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam strategi tempat.

4) Strategi Promosi

Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan lebih ditekankan oleh Rasulullah SAW dalam strategi promosi. Rasulullah SAW juga memperlihatkan penampilan yang menawan, menciptakan hubungan relasi, berfokus kepada keberkahan, paham akan kebutuhan konsumen, memperoleh kepercayaan, melayani secara optimal, menjalin komunikasi, membentuk suatu hubungan yang sifatnya pribadi, tanggap terhadap suatu persoalan, membentuk suatu perasaan satu komunitas, berintegrasi, membentuk suatu keterlibatan dan memberikan penawaran terhadap alternative yang dapat dipilih pada strategi promosi.

"Produk terbaik sekalipun tanpa Strategi Pemasaran yang handal hanya akan menjadi Pajangan di gudang Kumal".

#Dr.H.SyaefulBahri#

Sekian dari saya,

Kurang lebihnya mohon maaf,

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun