Sebagai pedagang, Rasulullah SAW merupakan seorang pedagang yang sukses. Kesuksesannya ditempuh melalui perjalanan panjang yang dimulai dari belajar tentang dunia perdagangan pada usia 12 tahun, mulai merintis usaha sendiri dengan berjualan secara kecil-kecilan berbagai kebutuhan penduduk Mekkah pada usia 17 tahun, selanjutnya pada usia 25 tahun beliau mendapat kepercayaan untuk menjalankan bisnis milik Khadijah, seorang pedagang kaya di Mekkah. Keberhasilan Rasulullah dalam berbisnis amat patut dicontoh kaum Muslimin. Terlepas dari jiwa entrepreneur dan keturunan yang memang dari para pengusaha, Rasulullah memiliki rahasia kunci sukses bisnisnya.
Dalam mendapatkan suatu keberhasilan bisnis di dunia dan akhirat, kunci pemasaran Islami ialah paham dan melakukan penerapan terhadap empat sifat Nabi SAW:
1. Shidiq
Arti dari kata Siddiq adalah kebenaran/jujur. Kebajikan/kejujuran dapat diterapkan baik kepada diri kira sendiri maupun individu lain. Sifat ini menciptakan keyakinan dan keberanian dalam menyikapi potensi ketidakpastian. Di samping hal tersebut, sifat ini turut memberikan konsumen sifat wirausaha yang dapat mereka percayai saat melakukan kegiatan ekonomi. Menurut (Zainal VR, 2012), perilaku jujur merupakan suatu hal yang seharusnya terbentuk dari pihak produsen atau pelaku ekonomi yang mana merupakan suatu modal keuntungan jangka pendek dan/atau jangka panjang. Misal: Larangan pengurangan skala atau timbangan.
2. Amanah
Berikutnya adalah sifat Amanah. Artinya dapat dipercaya. Sifat amanah memberikan dorongan kepada seorang individu dalam lebih bertanggung jawab terhadap dirinya, lingkungan tempat tinggalnya, dan masyarakat sekitar, dikarenakan kualitas ini mempengaruhi kualitas hubungannya dengan orang-orang dalam bermuamalah. Sifat kepercayaan memiliki beberapa unsur yang kuat, salah satunya adalah menepati janji. Sebagai pelaku ekonomi, Anda harus jujur dalam membuat janji untuk memengaruhi kepuasan dan kepercayaan konsumen serta lebih menguatkan hubungan jangka panjang.
3. Tabligh
Sifat ketiga adalah tabligh. Tabligh pada hal ini dapat diartikan komunikasi Ketika memberikan informasi yang faktual dan jujur. Karakteristik ini mewakili kepribadian pelaku ekonomi (pemasar) karena menciptakan hal positif dimana lebih disenangi oleh banyak konsumen.
4. Fathanah
Sifat keempat ialah fathanah yang berarti cerdas/kompeten, akan tetapi pada konteks ini ialah kebijaksanaan Ketika memutuskan kebijakan, terutama pada praktik bisnis dan pemasaran. Pada sifat Fathanah, Islam menggambarkannya menjadi dua aspek penting serta saling bertolak belakang: (1) fathanah pada aspek manajemen dan administrasi; dan (2) Fathanah Ketika memahami orientasi dari konsumen.
Etika Bisnis Rasulullah SAW
Kepribadian Rasulullah SAW yang berani menunjukkan keberhasilannya dalam membangun usaha. Umat muslim dalam membangun bisnisnya mempunyai sosok teladan yang menjadi acuannya terutama pada berprilaku yaitu merujuk kepada tokoh teladan umat muslim dimuka bumi yaitu Rasulullah SAW. Saat melakukan bisnis yang digelutinya, Nabi Muahmmad SAW beretika seperti di bawah ini:
- Kejujuran
- Tolong menolong maupun bermanfaat bagi individu lainnya.
- Dilarang gharar baik takaran, ukuraan, maupun penimbangan harus sesuai.
- Dilarang mengatakan suatu hal yang mengandung ejekan terhadap usaha yang lain, agar membeli terhadapnya.
- Dilarang menumpuk-numpuk harta
- Dilarang monopoli
- Komoditas yang diperjualbelikan haruslah halal dan suci tidaklah barang yang dilarang.
- Aktivitas usaha yang dijalankan haruslah tidak mengandung unsur riba.
- Pada sebuah usaha yang dijalankan dengan berpedoman kepada ridho di kedua belah pihak dan tidak terdapatnya unsur paksaan.
- Membayarkan gaji sebelum kering keringat karyawan.
Strategi Rasulullah SAW Dalam Berbisnis/Berniaga/Pemasaran
Setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk terus berkembang. Perumusan strategi harus dilakukan dengan tepat diawal akan mendirikan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat berdiri dan terus berkembang, tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan laba atau keuntungan suatu perusahaan.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu strategi yang tepat untuk menghadapi perubahan dan pencapaian tujuan tersebut agar perusahaan memenangkan persaingan di pasar. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. terdiri atas strategi operasi, strategi sumberdaya manusia, strategi keuangan. dan strategi pemasaran,
1. Strategi Operasi
Strategi operasional adalah strategi dalam menciptakan suatu perubahan dalam input (bahan mentah, bahan pendukung, mesin manusia) menjadi output yang berharga. Strategi ini perlu dikoordinasikan dengan strategi pemasaran, strategi SDM, dan strategi keuangan. Strategi operasional berkaitan dengan fasilitas dan peralatan, sumber daya, perencanaan dan manajemen operasional.
2. Strategi sumber daya manusia
Rasulullah SAW melakukan strategi pengembangan sumberdaya manusia adalah untuk Menyusun suatu rencana dan menarik sumberdaya manusia yang memiliki kualitas yang baik, melakukan pengembangan terhadap manusia supaya mempunyai kualitas yang unggul, memberikan penilaian terhadap kinerja sumberdaya manusia, memotivasi dan melakukan pemeliharaan terhadap sumberdaya manusia dimana memiliki kualitas yang unggul.