Mohon tunggu...
widyawahyukn
widyawahyukn Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Hyyyyyyyyy mmmmmmmmmmmm

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Integrasi Nasional

1 Januari 2025   10:46 Diperbarui: 18 Desember 2024   15:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Integrasi Nasional: Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi

Integrasi nasional merupakan proses menyatukan beragam elemen bangsa Indonesia – perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) – ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan harmonis. Proses ini bukan sekadar penyatuan geografis, melainkan juga penyatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Di era globalisasi yang ditandai oleh arus informasi dan mobilitas manusia yang begitu cepat, integrasi nasional menghadapi tantangan baru sekaligus peluang yang tak kalah besar.

Salah satu tantangan utama adalah munculnya berbagai paham radikalisme dan separatisme. Ekstremisme, baik yang berbasis agama maupun ideologi politik tertentu, terus berupaya memecah belah persatuan bangsa dengan menyebarkan kebencian dan provokasi. Akses mudah terhadap informasi melalui internet, sayangnya, juga dimanfaatkan untuk menyebarkan propaganda yang merusak nilai-nilai kebangsaan. Perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, jika tidak dikelola dengan baik, justru dapat menjadi bumerang bagi upaya integrasi nasional. Pemerintah perlu mengambil langkah tegas dan terukur dalam menanggulangi ancaman ini, tidak hanya melalui penegakan hukum tetapi juga melalui pendekatan persuasif dan edukatif yang berkelanjutan. Pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan perlu diperkuat sejak usia dini, agar generasi muda memiliki ketahanan ideologi yang kokoh dan tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang memecah belah.

Tantangan lain yang tak kalah penting adalah kesenjangan ekonomi dan pembangunan. Ketimpangan pembangunan antara daerah maju dan tertinggal masih cukup signifikan. Kesenjangan ini dapat memicu kecemburuan sosial, kemarahan, dan bahkan konflik horizontal. Oleh karena itu, pemerataan pembangunan menjadi kunci penting dalam memperkuat integrasi nasional. Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran secara adil dan merata kepada seluruh wilayah di Indonesia, dengan prioritas pada daerah-daerah tertinggal dan terpencil. Program-program pemberdayaan masyarakat juga perlu ditingkatkan agar masyarakat di daerah-daerah tersebut dapat meningkatkan taraf hidupnya dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional. Selain itu, peningkatan infrastruktur, khususnya di daerah terpencil, juga sangat penting untuk mempermudah aksesibilitas dan konektivitas antar daerah.

Di samping tantangan, globalisasi juga menghadirkan peluang bagi penguatan integrasi nasional. Akses terhadap informasi global memungkinkan kita untuk belajar dari pengalaman negara lain dalam membangun persatuan dan kesatuan. Kerjasama internasional di berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, dan budaya, juga dapat memperkuat ikatan antar bangsa dan memperkaya wawasan kebangsaan. Partisipasi aktif Indonesia dalam organisasi internasional, seperti ASEAN dan PBB, merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global dan sekaligus memperkuat integrasi nasional. Keikutsertaan dalam berbagai forum internasional ini tidak hanya meningkatkan citra Indonesia, tetapi juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan best practice dalam membangun persatuan dan kesatuan.

Peran media massa dalam memperkuat integrasi nasional juga sangat krusial. Media harus berperan sebagai jembatan komunikasi antar elemen masyarakat, menghindari pemberitaan yang bersifat provokatif dan memecah belah. Sebaliknya, media perlu mempromosikan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan persatuan. Media juga memiliki peran penting dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan memastikan bahwa kebijakan pemerintah berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan pemerataan. Regulasi yang tegas dan etika jurnalistik yang tinggi perlu dijaga agar media dapat menjalankan perannya secara profesional dan bertanggung jawab.

Integrasi nasional bukanlah proses yang instan, melainkan proses yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen dari seluruh elemen bangsa. Pemerintah, masyarakat, dan swasta memiliki peran masing-masing dalam membangun Indonesia yang bersatu, adil, dan makmur. Dengan terus meningkatkan kesadaran kebangsaan, mengatasi kesenjangan pembangunan, dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh globalisasi, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita integrasi nasional yang kokoh dan berkelanjutan. Penting untuk diingat bahwa keberhasilan integrasi nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh rakyat Indonesia. Hanya dengan gotong royong dan kerja keras bersama, kita dapat membangun Indonesia yang lebih kuat dan lebih sejahtera di masa depan. Keberagaman yang kita miliki bukan menjadi sumber perpecahan, melainkan sebagai kekuatan yang memperkaya dan memperkuat jati diri bangsa Indone

Integrasi nasional – mencerminkan bentuk komposisi dari satu proses persatuan dari pengumpulan individu berbagai daerah yang beragam. Contoh sederhana dari integrasi nasional yang bisa Grameds temui adalah upacara bendera. Negara Indonesia dengan keragaman suku dan budaya  dari Sabang sampai Merauke membuat masyarakatnya  heterogen.

Integrasi nasional diperlukan untuk menyatukan perbedaan-perbedaan ini. Konsep integrasi nasional adalah koalisi negara- negara yang  menempati wilayah tertentu dalam suatu Negara yang  berdaulat. Secara umum, integrasi nasional  mencerminkan komposisi dari kesatuan proses berkumpulnya individu-individu dari berbagai daerah yang berbeda dan beragam.

Oleh karena itu, integrasi nasional merupakan proses penyatuan wilayah yang membuat perbedaan. Dalam pengertian politik, integrasi nasional adalah integrasi berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang mengembangkan identitas nasional. Dari segi antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian diri dengan berbagai faktor budaya untuk mencapai keselarasan fungsi-fungsi yang ada dalam kehidupan masyarakat.

Jadi pada dasarnya, integrasi nasional merupakan konsep penting yang perlu dipahami oleh semua warga negara. Dalam hal integrasi nasional, antara lain ada syarat-syarat, formasi-formasi dan hambatan-hambatannya. Berikut ini pengertian integrasi nasional menurut para ahli secara terperinci:

1. Menurut Dr. Nazardin Shamsdin

Integrasi nasional adalah proses pemersatuan suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupannya, yakni aspek politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

2. Menurut Howard Wriggins

Integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian individu masyarakat menjadi satu kesatuan atau satu keutuhan yang lebih utuh, atau penyatuan banyak komunitas kecil ke dalam satu negara.

3. Menurut Myron Weiner

Integrasi nasional adalah proses berbagai kelompok sosial dan budaya dalam satu wilayah membentuk suatu identitas nasional.

4. Menurut J. Soedjati Djiwandono

Integrasi nasional adalah cara untuk mendamaikan keberlanjutan dalam kesatuan nasional dalam arti luas dengan hak untuk menentukan nasib sendiri.

5. Menurut Safari di Bahar

Integrasi nasional berarti penyatuan atau penyempurnaan berbagai unsur bangsa yang semula terpisah.

6. Menurut Alfani

Integrasi nasional adalah pembentukan identitas nasional dan integrasi berbagai kelompok sosial dari budaya ke dalam satu kesatuan wilayah.

7. Menurut KBBI

Integrasi nasional adalah suatu bentuk yang mengintegrasikan berbagai kelompok budaya dan  sosial secara regional dan membentuk identitas  nasional.

Konsep Integritas Nasional

Konsep integrasi nasional secara vertikal melibatkan hubungan orang- orang dengan pemerintah yang hubungannya saling terintegrasi secara vertikal. Konsep integrasi ini juga mencakup bagaimana pemerintah pusat dan daerah dapat terintegrasi.

Konsep integrasi nasional secara horizontal mencakup penyatuan bangsa Indonesia yang memiliki tingkat kemajemukan yang relatif tinggi. Bagaimana membangun identitas nasional yang sama, meskipun kelompok masyarakat, agama, suku, dan identitas berbeda- beda.

Integrasi Nasional, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, menyatukan berbagai perbedaan  budaya atau kelompok sosial  dalam satu wilayah untuk membentuk satu kesatuan yang harmonis  dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), atau merupakan bentuk upaya untuk menggabungkan.

Dengan kata lain, integrasi nasional adalah keinginan dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu negara, negara Indonesia. Berikut ini penjelasan konsep integrasi nasional yang dapat dilihat secara politis dan antropologis:

Pengertian Politik Integrasi Nasional adalah proses mengintegrasikan kelompok-kelompok budaya dan sosial yang berbeda ke dalam satu kesatuan wilayah nasional, yang membentuk identitas nasional.

Pengertian Antropologis integrasi nasional adalah proses mengadaptasi unsur-unsur yang berbeda dari kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keselarasan fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Berbagai jenis keanekaragaman yang ada di Indonesia harus dilindungi dan dipelihara  oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai kontradiksi, karena perbedaan dan keragaman ini adalah kekayaan dan manfaat yang dimiliki  Indonesia.

Integrasi nasional menjadi sebuah proses menyatukan perbedaan- perbedaan yang ada dalam suatu negara dalam rangka menciptakan persatuan bagi rakyatnya. Untuk mencapai integrasi nasional, beberapa faktor dan syarat harus dipenuhi, termasuk pengakuan dari seluruh elemen masyarakat.

Konsep dan pengertian umum integrasi nasional  adalah suatu upaya atau proses untuk menyatukan perbedaan- perbedaan yang ada dalam suatu negara untuk menciptakan kerukunan dan kerukunan nasional. Integrasi nasional penting untuk tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa.

Di Indonesia, konsep integrasi nasional dari masa lalu sudah gencar diterapkan. Mengingat latar belakang etnis dan budaya masyarakat Indonesia, pencapaian persatuan nasional merupakan kebutuhan penting dan mutlak untuk menciptakan kerukunan berbangsa dan bernegara di tanah air.

Namun, mencapai integrasi nasional tidaklah mudah. Untuk mencapainya diperlukan peran serta dan kontribusi  seluruh lapisan masyarakat. Selain aturan, nilai dan norma yang telah disepakati, hal ini juga menjadi salah satu syarat tercapainya integrasi nasional.

Dalam praktik dan pencapaiannya di lapangan, integritas nasional memerlukan beberapa syarat untuk mencapainya karena sebuah integritas tidak akan dimiliki tanpa upaya apapun, termasuk dalam berbangsa dan bernegara. Di bawah ini adalah tiga syarat utama untuk mencapai proses integrasi nasional di Indonesia yang perlu Grameds ketahui:

1. Adanya Kesadaran Massa

Syarat utama untuk membangun integritas dan persatuan nasional adalah kesadaran seluruh masyarakat bahwa hubungan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Integrasi nasional hanya dapat dicapai dengan kontribusi seluruh elemen masyarakat.

2. Kesepakatan Tentang Aturan dan Pedoman

Syarat- syarat berikutnya adalah terciptanya kesepakatan masyarakat tentang norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman. Semua masyarakat harus menyetujui aturan hidup yang telah ditetapkan.

3. Adanya Nilai Dan Norma Yang Berlaku

Integrasi nasional juga dapat dicapai melalui adanya norma dan nilai sosial yang dijadikan aturan  baku dalam melaksanakan proses integrasi sosial. Nilai dan norma tersebut penting sebagai aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Jenis- Jenis Integrasi Nasional

Dalam praktiknya, integrasi nasional juga memiliki beberapa jenis yang menjelakas setiap fenomena integritas yang terjadi dalam berbangsa dan bernegara seperti berikut ini:

1.Integrasi asimilasi adalah bentuk integrasi yang merupakan perpaduan dua budaya atau lebih yang menghilangkan ciri- ciri budaya asli yang diterima masyarakat.

2.Integrasi akulturasi adalah perpaduan dua budaya atau lebih tanpa menghilangkan ciri-ciri budaya asli di lingkungannya.

3.Integrasi normatif adalah integrasi yang didasarkan pada norma- norma yang menghubungkan masyarakat.

4.Keterpaduan perangkat merupakan keterpaduan yang terbukti merupakan hasil kesatuan individu dalam masyarakat.

5.Integrasi idealis adalah integrasi yang dilakukan dan dibuktikan dengan ikatan spiritual yang kuat tanpa adanya paksaan.

6.Integrasi fungsional adalah integrasi yang berlangsung untuk fungsi tertentu semua pihak dalam masyarakat.

Faktor Pembentuk Integrasi Nasional

Terbentuknya integrasi nasional memiliki faktor-faktor tertentu seperti berikut ini:

1. Perasaan Persatuan dan Perjuangan

Salah satu faktor dan kontributor terpenting bagi integritas dan persatuan nasional adalah perasaan berbagi nasib dan persahabatan yang sama. Ini dimulai pada masa kolonial ketika orang Indonesia, tanpa memandang suku, agama, ras, atau kelas, bersatu untuk kemerdekaan dari keinginan yang sama.

2. Menginginkan Persatuan

Salah satu peristiwa yang menunjukkan keinginan  Indonesia untuk bersatu adalah peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia ingin bersatu dengan semangat juang yang sama sesuai dengan cita-cita bangsa.

3. Cinta Tanah Air

Faktor- faktor yang mempengaruhi integrasi nasional juga disebabkan oleh kecintaan masyarakat Indonesia terhadap tanah air. Hal ini terbukti sampai hari ini dalam perjuangan penaklukan, pemeliharaan dan pendudukan Republik Indonesia.

4. Bentuk Idealisme Nasional

Integrasi Nasional merupakan bentuk ideologi nasional yang  disepakati bersama. Melalui ideologi Pancasila, Indonesia yang memiliki banyak perbedaan dan keragaman dapat terus bersatu. Hal ini karena nilai- nilai Pancasila berlaku bagi masyarakat, bangsa, dan kehidupan bangsa.

5. Budaya Gotong Royong

Faktor yang memungkinkan terjadinya integrasi nasional adalah adanya Budaya Gotong Royong. Budaya Gotong Royong dikenal sebagai ciri khas dari individualitas masyarakat Indonesia yang diturunkan secara turun temurun dan dilestarikan hingga saat ini.

6. Memprediksi Ancaman Asing

Integrasi nasional juga penting dalam memprediksi ancaman eksternal. Bentuk ancaman eksternal dapat berupa pendudukan wilayah atau pulau terluar Indonesia.

Penghambat Integrasi Nasional

Selain faktor pendukung untuk membentuk integrasi nasional, adapun hal yang bisa menghambatnya, seperti berikut ini:

1. Masyarakat Indonesia Yang Beragam

Masyarakat yang ada sangat beragam dan mencakup berbagai suku, agama, ras dan golongan lainnya. Bahkan terbukti ada ribuan suku bangsa di Indonesia yang menghambat integrasi bangsa karena perbedaan yang tegas.

2. Luas wilayah Indonesia

Luas wilayah Indonesia  juga dapat menghambat integrasi nasional.  Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau yang dipisahkan oleh lautan luas.

3. Pemahaman Etnosentrisme Yang Kuat

Etnosentrisme adalah bentuk fanatisme kelompok etnis yang mengakui budaya mereka lebih unggul dari budaya lain. Hal ini memungkinkan semua suku bangsa Indonesia untuk percaya bahwa budaya mereka lebih unggul dari suku-suku lain. Situasi ini dapat menjadi ancaman bagi integrasi nasional.

4. Pembangunan yang Tidak Merata

Mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas, tantangan dalam melaksanakan integrasi nasional adalah ketimpangan pembangunan. Wilayah Jawa dan Indonesia bagian barat mungkin  lebih berkembang daripada  Indonesia bagian timur. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dengan beberapa pemangku kepentingan.

5. Erosi Budaya Adat Dimulai

Indonesia Erosi budaya adat juga dapat menghambat integrasi nasional. Lemahnya nilai budaya suatu negara bermula dari kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian negara tersebut, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

Contoh Integritas Nasional

Penerapan integrasi nasional dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh integrasi nasional lingkungan sekolah dan juga masyarakat:

1. Seragam

Seragam sekolah berbentuk sama untuk semua anak sekolah. Terlepas dari kelas orang tua, ekonomi, suku, ras atau agama, mereka berseragam sekolah. Biasanya hanya karakter lembaga yang membedakan mereka. Jika sekolah muslim maka akan menggunakan seragam dengan bentuk yang lebih tertutup atau berhijab untuk murid- murid perempuannya.

Ini semua berarti integrasi nasional di sekolah. Menggabungkan semua elemen yang ada  untuk mencapai tujuan bersama. Seragam guru dan kepala sekolah serta siswa juga merupakan bagian dari integrasi nasional.

2. Pelaksanaan Gotong royong

Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memiliki nilai kemanusiaan yang sangat tinggi. Gotong Royong meninggalkan banyak perbedaan dalam masyarakat  untuk mencapai tujuan bersama. Bekerja sama menyederhanakan semua masalah yang ada. Beratnya sama dengan membawanya, dan itu sama dengan membawanya dengan ringan.

Ini adalah istilah yang sering kita dengar dan baca. Pelaksanaan gotong royong lebih rendah terjadi di masyarakat perkotaan. Hanya sedikit orang yang melakukannya. Masih banyak daerah di masyarakat pedesaan di mana segala sesuatu dinilai berdasarkan ketulusan, bukan materi.

3. Saling Menghargai

Saling menghargai dan menghormati adalah bentuk lain dari integrasi nasional. Hal ini sangat penting dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia. Saling menghormati dan berterima kasih di antara orang-orang yang berbeda suku, berbeda budaya, berbeda adat, berbeda ras dan berbeda agama. Sikap ini membimbing manusia untuk hidup rukun dan damai.

4. Akulturasi dan Akulturasi Budaya

Semua daerah di Indonesia memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda. Proses integrasi bangsa dari segi budaya terjadi melalui akulturasi dan asimilasi. Oleh karena itu, semua budaya yang sejalan berusaha untuk bersatu dan beradaptasi. Akulturasi dan asimilasi seringkali menciptakan budaya negara yang lebih maju tanpa mengabaikan budaya lokal.

Contoh akulturasi dan asimilasi paling terkenal terjadi  ketika pendatang dari  Jawa menetap di Lampung. Dua budaya yang berbeda disatukan dalam bidang yang sama. Awalnya, karena perbedaan suku dan perbedaan, sering terjadi konflik antara kedua suku tersebut. Namun seiring  berjalannya waktu, masyarakat Lampung dan pendatang dari Jawa mampu hidup berdampingan secara damai.

5. Kepatuhan Terhadap Hukum

Aturan dikeluarkan untuk kepentingan umum. Hal ini untuk memastikan bahwa hak seseorang tidak bertentangan dengan hak orang lain. Dengan demikian, integrasi nasional juga dicapai melalui kepatuhan terhadap peraturan. Misalnya, ikuti aturan lalu lintas: Jika orang tidak saling mengikuti, jalan akan kacau, sehingga pada persimpangan untuk pejalan kaki dan mobil memudahkan terjadinya kecelakaan.

6. Toleransi Beragama

Indonesia memiliki enam agama yang diakui sebagai agama negara. Hak asasi manusia sangat dilindungi di sini. Agama dan kebebasan menjalankan agama sesuai dengan keyakinannya berkembang dengan baik. Bangsa Indonesia yang memiliki keragaman ras dan agama memiliki tingkat toleransi yang tinggi dibandingkan dengan negara lain yang hanya memiliki keragaman ras.

Teladan toleransi antarumat beragama ini telah membawa keberhasilan integrasi nasional dalam beberapa dekade kemerdekaan. Ingatlah bahwa pengampunan tidak berarti bahwa semua orang percaya harus berpartisipasi dalam berbagai kegiatan keagamaan. Toleransi berarti tidak mengganggu ibadah atau kegiatan keagamaan lainnya.

7. Upacara Bendera

Contoh identitas nasional adalah upacara bendera. Ritual bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin di sekolah, berlangsung pada hari-hari libur tertentu, seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Sumpah Pemuda, dan merupakan bagian dari integrasi nasional.

Saat ini, dengan mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu kebangsaan, rasa cinta tanah air dan sikap rela berkorban merasuki para siswa. Dalam upacara bendera, siswa juga melatih kedisiplinan tentang menaati peraturan, menaati guru, dan memakai seragam yang merupakan bagian dari menaati peraturan.

@unissula~(218)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun