tak sedikit pun ragu terbaca oleh mataku
apa aku buta?
apa aku telah termakan pesonamu?
entahlah, aku nikmati itu
menikmati rasa dimana aku SEAKAN bisa hidup dalam impian masa depanku yang indah,
ya, indah bersamamu, denganmu di sisiku
ketika aku menulis puisi
air hangat sedikit asin mengalir dari mataku
seakan semua memori bergantian terpresentasi dalam layar di depanku
ada aku, kamu, dia, mereka
sungguh, aku TIDAK BOHONG, AKU MENANGIS
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!