‘ohhh.. ‘
‘Pasukan kami sedang patroli di hutan untuk mengawasi beberapa gerakan pemberontakan di perbatasan’
‘Aku menyesal tidak bisa menolak ayahku’
‘Kamu tidak salah, aku yang salah tidak membawamu serta’
‘Mungkin sudah nasib kita’
‘Kamu bahagia ?’
**
Mei 2008
Happy Wedding Day . Tulisan itu terpampang di depan pintu masuk sebuah rumah dengan foto seorang lelaki dan perempuan yang tak lagi muda. Mungkin usianya sekitar empat puluhan . Para tamu mengalir sejak pagi , datang dan pergi memberi selamat pada pasangan baru yang sedang duduk dalam ruangan di temani kerabat dan delapan anak mereka.
“Kamu bahagia ?” tanya Lintar . Mentari mengangguk malu. Usianya tak muda lagi, bukan saatnya lagi untuk bermanja manja seperti anak muda. Tapi binar di matanya tak bisa disembunyikan